KASUS SUBANG: Ilustrasi Kejadian Perkara dan Diketahui Siapa Sebenarnya Tamu yang Datang Dari Fakta Ini?!

26 Juni 2022, 17:54 WIB
Saksi-saksi dalam kasus Subang Jawa Barat./YouTube/Wahyu sEno /

PRIANGANTIMURNEWS - Perkara Subang Jawa Barat ini pasti banyak sekali perbedaan namun tujuan yang sama yaitu ingin mengetahui siapa sebenarnya pelaku dalam tindakan keji seperti ini.

Mudah-mudahan perkara kasus Subang Jawa Barat ini dapat segera menangkap pelaku yang sudah berbuat tindakan keji terhadap ibu dan anak ini.

Pelaku ini memang sangat keji sekali terhadap kedua almarhumah. Mereka meletakkannya di dalam bagasi mobil bahkan semua pakaiannya dilepas oleh si pelaku ini.

Baca Juga: 4 Penyakit Akibat Sering Mengkonsumsi Mie Instan

Hal inilah yang membuat kita semua ingin mengetahui siapakah sebenarnya pelaku yang sudah tega berbuat sedemikian rupa dari sebagian luka-luka dan juga mengenai almarhumah ini sudah dibersihkan.

Cara si pelaku ini melakukannya dan tentulah ilustrasi ini adalah asumsi liar saja dengan asas praduga tidak bersalah. Yang pertama almarhumah Tuti sepertinya dipukul dengan menggunakan tangan atau juga ditampar.

Kedua almarhumah Tuti dibekap dengan sangat erat dan berdurasi cukup lama dan 70% dugaan almarhumah Tuti saat ini meninggal di saat tengah tertidur dan dugaan ini dikuatkan dari hasil otopsi yang dilakukan ahli forensik di kepolisian Polres Subang Jawa Barat dan ini adalah otopsi pertama namun dugaan mengenai almarhumah Tuti seperti ini meninggal dalam keadaan Tengah tertidur belum tentu sepenuhnya itu benar karena kita semua tahu bahwa otopsi saja dilakukan sebanyak dua kali.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKUAK, Yosep Secara Blak-Blakan Curigai Jika Diantara 4 Saksi ini Adalah Pelaku!

Bukannya tidak mempercayai hasil otopsi pertama yang dilakukan oleh kepolisian Polres Subang Jawa Barat tetapi faktanya ahli forensik Polri Kombes Pol Sumarni pun tidak puas dengan hasil otopsi pertama.

Bahkan mengatakan bahwa kemungkinan otopsi pertama itu tidak menyeluruh yang artinya kita juga boleh berasumsi sama seperti Kombes Pol Sumarni bahwa kemungkinan hasil dari otopsi pertama itu masih kurang sepenuhnya atau belum sepenuhnya benar.

Lalu mengapa kita semua menduga kuat dan juga berasumsi liar bahwa orang dekat yang kemungkinan terkait dalam perkara ini dan hal ini pertama kali disebutkan oleh Kapolres Subang Jawa Barat Sumarni dan Sumarni inilah yang pertama kali juga menangani perkara Subang Jawa Barat ini.

Ilustrasi para pelaku ini datang dengan diantar oleh seseorang ke tempat kejadian perkara malam itu yang kemungkinan mereka sudah berjanjian dengan kedua almarhumah untuk datang.

Baca Juga: Viral, Anak SD Chat Mendiang Ibunya di WhatsApp Pamer Nilai Rapor

Bisa juga bahwa kedua almarhumah ini malam itu juga menunggu kedatangan tamu ini namun benar atau tidaknya, apakah tamu ini adalah orang luar dari pihak keluarga kedua almarhumah ataukah juga tamu ini adalah keluarganya sendiri.

Karena jika memang itu adalah tamu dari luar keluarga kedua almarhumah kemungkinan kedua almarhumah tidak akan menerima tamu tersebut pada tengah malam dan jika tamu ini tidak ber janjian untuk datang malam itu ke rumah tempat kejadian perkara kemungkinan para pelaku ini sudah mempunyai kunci duplikat untuk masuk ke dalam rumah tempat kejadian perkara.

Atau juga para pelaku ini sudah mengetahui letak penyimpanan kunci rumah TKP yang biasanya keluarga kedua almarhumah ini menyimpannya atau juga bisa ada perantara yang memberikan akses masuk para pelaku ini.

Ketika para pelaku ini masuk kemungkinan almarhumah Amalia baru saja terlelap tertidur karena kita tahu tempat chatting di pukul 11.30 kurang lebih, lalu almarhumah Tuti saat itu terbangun untuk melaksanakan salat malam.

Atau sebaliknya sedang melaksanakan salat malam karena jika kedua almarhumah masih tertidur semua pastilah pintu kamarnya tertutup atau bahkan kemungkinan kamar kedua rumah ini terkunci dari dalam.

Pelaku ini tidak bisa masuk ke dalam kamar kedua almarhumah dan jika yang membukakan pintu rumah tempat kejadian perkara ini adalah kedua korban yang artinya para pelaku ini sudah berjanjian.

Baca Juga: Santi: Tolong Anakku Butuh Ganja Medis

Namun jika para pelaku ini tidak berjanjian artinya bisa saja keluarga sendiri yang datang malam itu dan kedatangan keluarga mereka sendiri hanya Untuk mengantarkan nasi goreng.

Ini hanyalah kemungkinan yang belum bisa dibenarkan karena pergerakan dari para pelaku ini tidak sama sekali ada orang yang mengetahui bahkan semua rekaman jejak CCTV yang didapat pihak kepolisian daerah Subang Jawa Barat ini juga ada petunjuk pergerakan si pelaku yang ada hanyalah diduga mobil putih dan juga nmax ini saja yang datang kerumah tempat kejadian perkara

Namun fakta sampai saat ini tidak ada beritanya lagi. Bagaimana mengenai pergerakan mobil dan motor nmax biru ini bahkan sampai Pagi harinya tidak ada juga terlihat pergerakan pelaku ini keluar dari rumah tempat kejadian perkara atau dari area rumah tempat kejadian perkara.

Untuk almarhumah Amalia tidak lain dia mendengar ketika para pelaku ini memasukkan almarhumah Tuti ke dalam mobil Alphard yang pertama kemungkinan almarhumah Amalia mendengar suara pintu mobil dan yang kedua kemungkinan almarhumah Amalia mendengar suara remot mobil ketika pelaku ingin membuka mobil Alphard milik almarhumah Tuti.

Karena sekelas mobil Alphard pastilah masih berfungsi remote kuncinya dan ketika almarhumah Amalia keluar untuk melihat, pelaku sdah menunggu di depan pintu kamarnya dan langsung memukulnya menggunakan alat pemukul dan bukan menggunakan papan penggilas pakaian.

Baca Juga: MK10 Is Back! Janji Klok Setelah Ganti Nomor Punggung, Ciro Semakin Membaik, Perkembangan Kasus GBLA!!

Papan itu hanyalah pengalihan barang bukti saja yang kemungkinan dioleskan ke tubuh dan bercak dari kepala agar ketika ditemukan pihak kepolisian menduga itulah alat yang digunakan oleh si pelaku karena jika melakukannya dengan menggunakan alat papan penggilas pakaian pastilah si pelaku ini bertubi-tubi untuk memukuli almarhumah Amalia.

Namun faktanya luka di bagian kepala almarhumah Amalia ini tidak seperti luka dari papan penggilas pakaian dan memang kita semua tidak melihat luka itu.

Namun kita logikakan saja yang pasti tidak mungkin si pelaku ini meninggalkan alat yang digunakan untuk tindak kejahatan dan kita bisa melihatnya dari fakta pembersihan jejak di tempat TKP.

Para pelaku ini sangat teliti sekali dan hal ini yang membuat tidak mungkin alat kejahatan yang digunakan si pelaku akan ditinggalkan dan gunting serta bisa barter yang ditemukan.

Saksi Ramdhanu itu juga adalah manipulasi seperti halnya 2 jaket merah yang sengaja diletakkan seolah-olah T
tertinggal dan semua barang bukti seperti alat yang digunakan pelaku ini adalah manipulasi saja agar seolah-olah tindakan ini dilakukan secara tiba-tiba tanpa perencanaan karena alat bukti yang ditemukan berasal dari dalam rumah TKP semua itulah ilustrasinya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Wahyu sEno

Tags

Terkini

Terpopuler