PRIANGANTIMURNEWS - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat semakin ada perkembangan.
Kasus yang sudah berjalan hampir 11 bulan lamanya pihak kepolisian sampai saat ini belum juga menetapkan pelaku pembunuhan.
Ada beberapa alasan yang disampaikan oleh pihak kepolisian Subang Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan oleh Kompolnas Benny Mamoto.
Seperti dikutip Priangantimurnews.com dari kanal YouTube Misteri Mbak Suci, membahas alasan Polda Jawa Barat belum juga merilis nama pelaku.
Kompolnas Benny Mamoto menjelaskan terkait dirinya yang ikut serta dalam menangani kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat.
" Saya selalu mantan penyidik yang juga pernah menangani kasus macam itu upaya yang dilakukan sudah optimal artinya semua aspek sudah dilakukan pendalaman, " Ucap Ketua harian Kompolnas Benny Mamato.
Baca Juga: MENGUNGKAP KASUS SUBANG : Dedi Bongkar Kebohongan Yoris, Satu Persatu Mulai Terungkap!!
"Nah saya melihat pendekatan secara ilmiah atau scientific Crime Investigation, sudah dilakukan baik pemeriksaan DNA, sidik jari, kemudian CCTV. Semua sudah dilakukan," Tambahnya.
Benny Mamato juga mengungkapkan bahwa dirinya dan pihak kepolisian masih Melakukan penyelidikan.
"Saat ini para penyidik masih melakukan pendalaman terhadap beberapa alternatif motif, " Lanjutnya.
Baca Juga: KASUS SUBANG MEMANAS : Yosep Temukan Petunjuk Baru, Benarkah Yoris dan Yanti Sekongkol?
Kepolisian Subang Jawa Barat mengungkapkan alasan lamanya mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak.
Adalah tempat kejadian perkara yang sudah berubah (sudah tidak utuh) dan rusak. Hal tersebut menjadikan kesulitan tersendiri bagi penyidik.
Selain itu, para saksi terperiksa yang pernyataannya selalu berubah menjadi salah satu kendala lamanya pengungkapan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagittarius Hari Ini Senin,11 Juli 2022 : Peluang Besar Menanti Hidup Anda
Meski banyak kejanggalan yang mulai terlihat dari para saksi terperiksa. Kepolisian masih terus mendalami hal tersebut.
Warga Indonesia masih menunggu penetapan tersangka atau pelaku, agar kedua korban mendapatkan keadilan. ***