Sejarah Cagar Alam Pangandaran, Secara Kajian Pustaka

- 24 Desember 2020, 15:35 WIB
Taman Wisata Cagar Alam dilihat dari drone camera
Taman Wisata Cagar Alam dilihat dari drone camera / Instagram wngsm/
PRIANGANTIMURNEWS- Cagar Alam Pangandaran ketika dilihat dari sudut pandang sejarah, dahulunya adalah Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam Pangandaran.
 
Menurut informasi masyarakat setempat muasalnya hanya area perladangan penduduk.
 
 
Secara kajian pustaka, dahulu pada tahun 1992, Y. Eycken menjabat sebagai Residen Priangan, lalu diusulkan bahwa cagar alam tersebut menjadi Taman Buru.
 
Dilepaskannya 3 ekor Sapi Betina dan beberapa Rusa. Dimana sekarang keanekaragaman satwa khas dan unik menjadikan habitat beserta kelangsungan hidupnya baik.
 
Bunga Raflesia Cagar Alam Pangandaran dan Rusa
Bunga Raflesia Cagar Alam Pangandaran dan Rusa
 
Karena itulah tahun 1934, resmi digantikannya Taman Buru menjadi Suaka Margasatwa. Dengan luas 53p ha. 
 
Setelah ditemukan Raflesia Fatma yang langka namanya sekarang menjadi Cagar Alam.
 
Dikarenakan adanya peningkatan rekreasi bagi masyarakat, maka tahun 1978, dibuka sebagai Taman Wisata dengan luas wilayah 37,70 ha.
 
Pada tahun 1990 resmi dikukuhkan sebagai Cagar Alam Laut (470 ha), luasnya bertambah menjadi 1.000 ha.
 
Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 34/KMP/1961, tanggal 20 Apri 1961 dan berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor : 170/Kpts/Um/1978 tanggal 10 Maret 1978.
 
Dan dengan adanya terumbu karang dengan kondisi masih cukup baik yang berada di perairan pantai Cagar Alam Pananjung Pangandaran, maka berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 225/Kpts-II/1990 tanggal 8 Maret 1990, perairan pantai tersebut seluas 470 ha ditunjuk sebagai Cagar Alam Laut Pananjung Pangandaran.***

Editor: Agus Kusnanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x