Network
PRIANGANTIMUR NEWS - Banjir yang menyebabkan rabuan hektare sawah terendam di 25 Desa 6 Kecamanatn di Kabupaten Majalengka akibat dampak dari pembangunan PT BIJB.
Untuk itu Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka minta pertanggungjawaban BBWS serta PT BIJB untuk bertanggungjawab terhadap terjadinya banjir yang merendam hampir seribu hektare lahan sawah.
Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di tahun 2021 tapi sudah berulang kali, namun persoalannya belum juga diatasi. Sementara petani terus alami kerugian akiban banjir tersebut dan tahun ini banyak petani alami gagal tanam.
Baca Juga: Alhamdulillah, Lansia Dapat Bansos BLT PKH Rp200.000 dari Mensos, Begini Cara Daftarnya
Seperti dikutip priangantimurnews dari Pikiran Rakyat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah, kini sawah di 25 desa yang tersebar di 6 Kecamatan di Kabupaten Majalengka alami gagal tanam akibat terendam banjir luapan dari sejumlah sungai selama dua pekan terakhir.
Rendaman air di beberapa wilayah masih terjadi hingga Kamis (7/1/2021) karena curah hujan masih tinggi serta terkendala saluran air yang kurang lancar akibat berbagai faktor.
Wakil Bupati Tarsono D Mardiana, Kepala PUTR, Dinas Pertanian dan Direktur PTBIJB serta BBWS lakukan pamantauan mencari solusi yang bisa mengatasi banjir.
Baca Juga: Bantuan BPUM UMKM Rp 2,4 Juta Cair Tak Bisa Diwakilkan, Cek NIK KTP link eform.bri.co.id
Berdasarkan hasil pendataanya ada sekitar 918 hektare sawah yang terancam gagal tanam akibat banjir hingga berhari-hari tesrebut.
Wilayah terluas berada di Kecamatan Ligung mencapai seluas 403 hektare karena luapan air Sungai Cikamangi, Kecamatan Jatitujuh meliputi 10 desa dengan luas rendaman 370 hektare, Kecamatan Dawuan meliputi 4 Desa dengan luas 87 hektare, Kertajati seluas 30 hektare di tiga desa, Sumberjaya seluas 23 hektare di satu desa dan Kecamatan Jatiwangi 5 hektare.
