Pergerakan Tanah di Majalengka Akibatkan Beberapa Rumah Rusak dan Jalan Tarikolot Longsor

- 9 Februari 2021, 21:54 WIB
  Jalan antara Tarikolot-Cibdak,  Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka tertutup longsor akibat pergerakan tanah yang terjadi Senin 9 Februari 2021.
Jalan antara Tarikolot-Cibdak, Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka tertutup longsor akibat pergerakan tanah yang terjadi Senin 9 Februari 2021. /Tati Purnawati/Pikiran Rakyat/

PRIANGANTIMURNEWS - Jalur jalan Tarikolot-Cibadak terpusut menyusul terjadinya pergerakan tanah di Blok Tarikolot Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka.

Semula jalan tersebut hanya bergeser sekitar 1 meteran kearah bawah dan patah-patah. Kini benar-benar hilang tertutup longsor dan jalan bergeser ke bawah hampir dua meteran. Jalan yang semula masih bisa dilintasi sepeda motor kini putus total.

Rumah yang berada di bawah jalan dan lama tidak dihuni sebagian dinding temboknya ambrol terkena gerakan tanah. Rumah Komom yang berjarak sekitar 30 meteran dari lokasi tersebut kini ditinggalkan karena bagian teras rumahnya membumbung ke atas.

Baca Juga: Innalilahi, Ustadz Maheer Attuwalibi Tutup Usia

Pohon mangga di depan rumah yang semula berdiri tegak dan dipergunakan untuk menyimpan tali jemuran kini doyong, sedangkan Kokom dan orang tuanya diajak mengungsi oleh pamilinya di Blok Buah Lega yang menjadi tempat relokasi warga di tahun 2011 lalu.

Di halaman beberapa rumah yang berada dekat tebing kondisinya becek oleh air yang keluar cukup deras dari dalam tebing. Warga setempat berupaya mengalirkannya ke selokan kecil agar tidak menganggu dan memperparah beceknya pekarangan.

Pergerakan tanah yang memperparah kondisi jalan dan merusak pemukiman ini terjadi pada Senin (8/2/2021) pagi hari. Meski demikian puluhan warga di Blok Tarikolot masih tetap menghuni rumahnya, dengan beragam alasan.

Baca Juga: Andin Cabut Gugatan Cerai dengan Aldebaran,  Nantikan Ikatan Cinta Episode Selanjutnya

Sarah yang rumahnya tidak begitu jauh dari tebing yang mengalami pergerakan masih tetap beraktifitas di kampung tersebut. Dia baru saja panen dan menjemur gabahnya di depan mesjid kampung.

“Longsor kemarin, terdengar nyaring. Jalan tidak bisa dilintasi karena tertutup longsor, jadi warga yang akan ke kebun sekarang ke sini ,” ungkap Sarah.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x