PRIANGANTIMURNEWS- Tingkat kunjungan ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pangandaran menurun.
Penurunan daya beli masyarakat terjadi pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kab Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, daya beli masyarakat di sejumlah pasar tradisional menurun.
"Ya ada penurunan daya beli masyarakat di pasar tradisional sekitar 20 persen," ungkap Tedi saat diwawancarai.
Ia menilai, penurunan daya beli pasca naiknya harga BBM, dikarenakan masyarakat sengaja membatasi pengeluaran secara berlebihan.
"Mungkin masyarakat membatasi pembelian secara berlebihan dan hanya untuk kebutuhan yang penting-penting saja," ujar Tedi.
Kendati adanya kenaikan harga BBM, Tedi mengatakan, sampai hari kemarin harga komoditi masih relatif stabil, bahkan ada beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga seperti diantaranya seperti cabe rawit yang semula harganya Rp 56.000 turun menjadi Rp. 55.000 per kilogramnya dan cabe merah dari Rp. 60.000 turun menjadi Rp. 50.000.