Mimin mengenang, tempat penakaran penyu ini didirikan oleh almarhum suaminya (Didin) bersama teman-teman sesama pencinta kelestarian lingkungan di Batu Hiu.
"Suami saya itu pencinta lingkungan termasuk menjaga kelestarian hewan penyu. Kadang suka menemukan bangkai penyu di pinggir pantai tidak jauh dari rumah. Kalo ada yang masih hidup dan mengalami cidera langsung di bawa pulang untuk diobati dan dirawat sampai pulih benar lalu dilepaskan lagi ke laut," kata Mimin.
Mimin mengatakan, sejak pandemi Covid-19, pengunjung yang datang ke tempat penakaran menurun drastis.
"Kami tidak mematok harga bagi pengunjung, sukarela aja masukan ke dalam kotak yang sudah kami sediakan. Uangnya ya buat beli ikan untuk makanan penyu," ujarnya.***