“Varian baru ini memiliki banyak, lebih banyak mutasi, termasuk lebih dari 30 protein lonjakan yang mempengaruhi penularan," ujarnya.
Kita dapat melihat bahwa varian tersebut berpotensi menyebar sangat cepat," ungkapnya.
Baca Juga: Ada Delapan Raperda yang Menjadi Program Kerja DPRD Kabupaten Pangandaran di Tahun 2022
Kami berharap untuk mulai melihat tekanan dalam sistem perawatan kesehatan dalam beberapa hari dan minggu ke depan.
"Tim ilmuwan dari tujuh universitas Afrika Selatan sedang mempelajari varian tersebut. Mereka memiliki 100 genom utuh dan berharap memiliki lebih banyak lagi dalam beberapa hari ke depan," kata De Oliveira.
"Kami prihatin dengan lonjakan evolusi pada varian ini. Kabar baiknya, bisa dideteksi dengan tes PCR,"katanya.
Baca Juga: DPRD Pangandaran Tinjau Progres Pembangunan Jalan Pelabuhan Cikidang-Pantai Timur
Setelah periode penularan yang relatif rendah di mana Afrika Selatan mencatat lebih dari 200 kasus baru yang dikonfirmasi per hari.
"Dalam seminggu terakhir kasus baru harian meningkat dengan cepat menjadi lebih dari 1.200 pada hari Rabu. Pada hari Kamis mereka melonjak menjadi 2.465," katanya.
Lonjakan pertama terjadi di Pretoria dan daerah metropolitan Tshwane sekitarnya dan tampaknya merupakan wabah cluster dari pertemuan mahasiswa di universitas di daerah tersebut.