Mengkhawatirkan! Kasus Penderita HIV-AIDS di Kota Tasikmalaya Tinggi, 40 Persen dari Kaum LGBT

- 30 Desember 2022, 21:10 WIB
Ilustrasi kasus HIV-AIDS di Kota Tasikmalaya tinggi 40 persen diantaranya dari kaum LGBT./Pixabay/
Ilustrasi kasus HIV-AIDS di Kota Tasikmalaya tinggi 40 persen diantaranya dari kaum LGBT./Pixabay/ /

PRIANGANTIMURNEWS - Jumlah kasus penderita HIV-AIDS di Kota Tasikmalaya menembus angka 1000 kasus.

Hingga bulan Desember 2022 penambahan kasus HIV-AIDS di kota Tasikmalaya mencapai 1.023 kasus.

Angka tersebut menunjukkan bahwa kasus penderita HIV-AIDS tergolong cukup tinggi.

Baca Juga: Akankah BLACKPINK Mundur dari YG Entertainment Setelah iKON? Agensi Menjawab!

"HIV-AIDS di Kota Tasikmalaya angkanya cukup tinggi. Yang terdata di Dinas Kesehatan hingga saat ini sebanyak 1.023 kasus," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat.

Diketahui angka terswbut merupakan jumlah yang diperoleh dari pasien yang secara mandiri dan sukarela mau mengakses ke fasilitas kesehatan yang telah disediakan pemerintah.

Uus mengatakan jumlah tersebut bisa saja menjadi dua kali lipat.

"Ini bisa saja menjadi fenomena gunung es. Kasus yang tercatat itu 1.023, tetapi yang tidak tercatatnya bisa dua kali lipat dari itu bahkan lebih," ucap Uus.

Baca Juga: BLACKPINK Dikabarkan Akan Hengkang dari YG Entertainment Menyusul iKon

Pihaknya mengatakan masih banyak penderita HIV-AIDS di lapangan yang belum mau mengakses layanan kesehatan yang disediakan Dinas Kesehatan dengan berbagai alasan.

Mirisnya, kata Uus, dari jumlah itu, hampir 50 persen sudah meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.

Kemudian pola penyebaran HIV-AIDS di Kota Tasikmalaya diketahui sudah bergeser, dari yang sebelumnya mayoritas ditularkan melalui jarum suntik.

Kini berasal dari perilaku kelompok kelainan seksual yang dikenal dengan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Baca Juga: Masjid di Daegu Korea Selatan Dilempari Kepala Babi, Warga Tolak Pembangunan Tempat Ibadah?

Uus mengatakan yang paling tinggi adalah akibat perilaku seksual tidak sehat laki-laki dan laki-laki yang persentasenya mencapai 40 persen dan sisanya dibagi kelompok yang lain.

Kondisi tersebut seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Apalagi, saat ini, untuk beberapa kasus sudah masuk ke ranah keluarga.

Dia mengungkapkan harus ada kesadaran bersama betapa pentingnya untuk terus menangani HIV-AIDS di Kota Tasikmalaya.

Ia mengatakan Dinas Kesehatan tidak bisa jalan sendiri, tetapi perlu kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan lain, seperti tokoh agama, kalangan pemerhati HIV, yayasan, akademisi, orangtua, hingga lingkungan keluarga.

Baca Juga: Ferdy Sambo Gugat Presiden Jokowi dan Listyo Sigit ke PTUN, 4 Poin Gugatan Tak Terima Dipecat

Secara bersama-sama harus bergerak dalam penanggulangan HIV-AIDS di Kota Tasikmalaya.

Kemudin Dinas Kesehatan juga menyatakan dalam meminimalisir penularan, warga dimbau untuk tidak sungkan melakukan tes HIV di setiap Puskesmas.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Instagram @infotasik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x