Bekal Ramadhan Hari Ini : Tentang Hukum Iktikaf

22 April 2022, 06:43 WIB
bekal Ramadhan hari ini, hukum iktikaf, Lailatul Qadar /Freepik/

PRIANGANTIMURNEWS - Bekal Ramadhan hari ini Jum'at 22 April 2022 bicara soal Hukum iktikaf. Iktikaf merupakan keadaan seseorang ketika berdiam diri di mesjid dan mengingat Allah selalu dalam iktikafnya.

Perlu diingat dalam artikel ini akan membahas Hukum iktikaf, khususnya menjelang 10 hari terakhir Ramadhan.

Dikutip priangantimur.com dari kelas Ustadz DR. Firanda Andirja, MA dengan mengangkat judul Hukum iktikaf. 

Dalam rangka ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan cara iktikaf di mesjid.

Baca Juga: Pratinjau PSG vs Lens, Prediksi, Head to Head, Ligue 1

Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan merupakan hari-hari yang spesial dan sangat diperhatikan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Nabi Muhammad SAW berusaha untuk bisa iktikaf di hari-hari tersebut, serta memerintahkan para sahabat untuk mencari malam Lailatul Qadar dan iktikaf bersama beliau SAW.

Nabi Muhammad Saw bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمضَانَ

“Carilah malam Lailatul Qadar di sepuluh malam yang terakhir di bulan Ramadan,".

Baca Juga: Nasib Tidak Mujur 7 Pelajar SMP Dari Bekasi Ditangkap Polisi

Di antara kondisi terbaik untuk seseorang meraih malam lailatulqadar adalah dengan beriktikaf. 

Ini bukanlah syarat bagi seseorang yang ingin meraih malam Lailatul Qadar, karena yang dimaksud dengan mencari malam lailatul qadar.

Dimana seseorang bertemu dengan malam tersebut dalam kondisi beribadah kepada Allah Swt dengan optimal.

Sementara, kondisi paling sempurna untuk seseorang mengoptimalkan ibadah adalah dengan iktikaf.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari ini Jumat, 22 April 2022 Menyoal Kehidupan, Kesehatan, Cinta dan Karir

Oleh karenanya, iktikaf adalah suatu kegiatan yang rutin dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. 

Bahkan, ketika Nabi Muhammad Saw tidak sempat iktikaf pada sepuluh hari terakhir, maka beliau mengqadanya di bulan Syawal.

Sehingga di akhir hayat beliau Saw, beliau beriktikaf sampai dua puluh hari terakhir di bulan Ramadan. 

Dari sini, kita akan mempelajari tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan iktikaf, agar kita dapat mengerjakan iktikaf sesuai dengan yang diharapkan.

Baca Juga: Sir Lewis Hamilton dan Serena Williams dilaporkan Berinvestasi Dalam Upaya Untuk Membeli Chelsea

Hal ini menjadi penting untuk kita ketahui karena tidak semua orang yang beriktikaf bisa melaksanakannya dengan baik. 

Masih banyak orang-orang yang melakukan pelanggaran dan hal-hal yang tidak bermanfaat, sehingga membuat nuansa dan hakikat iktikaf itu tidak didapatkan.

Imam Ibnul Qayyim berkata tentang hakikat dari iktikaf.

‌وَرُوْحُهُ ‌عُكُوْفُ ‌القَلْبِ عَلَى اللهِ، وَجُمِّعِيَّتُهُ عَلَيْهِ، وَالخَلْوَةُ بِهِ، وَالْاِنْقِطَاعُ عَنِ الْاِشْتِغَالِ بِالْخَلْقِ، وَالْاِشْتِغَالُ بِهِ وَحْدَهُ سبحانه

Baca Juga: Bekal Ramadhan: Inilah amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan Untuk Mendapatkan Lailatul Qadar

“Ruh dari Iktikaf adalah hati yang fokus kepada Allah, mengumpulkan hati kepada-Nya, berkhalwat kepada-Nya, memutuskan hubungan dengan makhluk dan menyibukkan diri hanya dengan-Nya,".

Nabi Saw bersabda :

فَيَصِيرُ أُنسُهُ بِاللهِ بَدَلًا عَنْ أُنْسِهِ بِالْخَلْقِ، فيُعِدُّه بِذَلِكَ لِأُنْسِهِ بِهِ يَوْمَ الْوُحْشَةِ فِي القُبُورِ حِيْنَ لَا أَنِيسَ له

“Sampai dia merasa tenteram dan bahagia tatkala dia berduaan kepada Allah yang biasanya dia rasakan tatkala bersama makhluk, yang dengan demikian dia akan mempersiapkan dirinya untuk bisa merasa tenteram dengan Allah ketika dalam kubur di mana tidak ada teman ketika itu,"4.

Baca Juga: PLN Kerahkan Personel, Pasokan Listrik untuk Liburan Hari raya Idul Fitri 2022 di Pangandaran Sudah Aman

Maka, seseorang harus bisa membiasakan diri untuk berbahagia ketika sendirian dengan Allah. Karena akan ada waktu yang panjang di mana ia akan sendirian di alam barzakh.

Jika dia telah terbiasa berbahagia tatkala sendirian dan berduaan dengan Allah, maka akan mudah baginya untuk merasakan kebahagiaan di alam tersebut.

Demikianlah hakikat dari iktikaf, yaitu fokus kepada Allah SWT. Hal ini senada dengan perkataan yang diucapkan oleh Imam Ibnu Rajab al-Hambalirahimahullah:

Baca Juga: Inilah Alasan Ronaldo dan Rooney Ribut !

قَطْعُ ‌الْعَلَائِقِ ‌عَنِ ‌الْخَلاَئِقِ لِلْاتِّصَاِلِ بِخِدْمَةِ الْخَالِقِ

“(hakikat iktikaf adalah) memutuskan hubungan dari makhluk-makhluk, untuk berhubungan dengan sang Khalik,".

Sebelas bulan lebih kita telah sibuk berinteraksi dengan banyaknya orang, baik itu terhadap istri, anak-anak, teman bergaul, rekan kerja, dan yang lainnya.

Maka, sudah sepantasnya di sepuluh hari tersebut (akhir Ramadan) seseorang hendaknya mengkhususkan waktunya untuk fokus kepada Allah SWT dan memaksimalkan ibadah kepada-Nya.

Baca Juga: MU Resmi Tunjuk Manajer Tim Utama Manchester United yang Baru: Erik Ten Hag

Jika kita perhatikan, maka kita akan menjumpai bahwasanya Nabi Muhammad Saw dahulu sangat serius dalam beriktikaf. 

Bahkan, beliau sampai membuat kemah di masjid yang di mana mayoritas waktunya dihabiskan di sana. 

Ini menunjukkan bagaimana perhatian beliau Nabi Saw yang sangat besar dalam beriktikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan.

Sangat disayangkan ketika iktikaf di zaman ini menjadi sebuah sunah yang kurang disukai oleh sebagian orang.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat Wilayah Kabupaten Majalengka, Jumat 22 April 2022 Serta Doa Setelah Sholat Jumat

Mereka tidak merasa bahagia dengan beriktikaf karena merasa harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan.

Seperti kebiasaan berbahagia bersama orang lain, tempat tidurnya yang nyaman, rumahnya yang lapang.

Suasana yang ia rasakan, semua itu harus berubah agar ia dapat fokus berduaan dengan Allah SWT di tempat yang terbaik yaitu masjid. 

Oleh karenanya, ketika seseorang justru fokus beriktikaf dan bahagia dengan berduaan dengan Allah Swt.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat Wilayah Kabupaten Ciamis, Jumat 22 April 2022 Serta Doa Dilimpahkan Rezeki

Maka sungguh dia akan mendapatkan kebaikan-kebaikan yang sangat banyak.***

 

Editor: Galih R

Sumber: Kelas UFA (Ustadz DR. Firanda Andirja, MA)

Tags

Terkini

Terpopuler