Doa yang Dibaca Rasulullah SAW saat Beritikaf di Malam Lailatul Qadar

11 April 2023, 08:56 WIB
 ilustrasi-waktu malam lailatul qadar tiba /Pixel /


PRIANGANTIMURNEWS - Pada perhitungan 10 hari terakhir bulan Suci Ramadhan atau malam Lailatul Qadar, Rasulullah SAW menyuruh umat Islam mengutamakan itikaf.

 

Meskipun beritikaf hukumnya sunah, namun di saat malam Lailatul Qadar Rasulullah SAW sangat menganjurkan. Itu karena malam tersebut lebih baik dari pada 100 bulan.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada lailatulqadar. Tahukah kamu apakah lailatul qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.

Baca Juga: Itikaf  di 10 Hari Terakhir Ramadhan,  Ini Arti,  Tata Cara, Syarat dan Hal yang Membatalkan

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr, [97]:1-5)

Ketika melaksanakan itikaf, seorang muslim akan menyertainya dengan membaca AL-Quran, bershalawat, berdzikir, bertasbih, dan berdoa.

Berdoa memohon pengampunan dan keberkahan umur adalah salah satu yang paling ditekankan saat beritikaf, di samping membaca Al-Quran.

Baca Juga: 7 Keistimewaan Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan

Dalam buku berjudul 'Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat' tahun 1999 yang ditulis oleh Muhammad Quraish Shihab.

 

Menyampaikan bahwa doa yang paling sering baginda Rasulullah SAW baca dan dalami artinya adalah 'doa keselamatan dunia dan akhirat'

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

'Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar.'

Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebijakan di dunia dan kebijakan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka,"

Doa tersebut sangat umum dipanjatkan oleh umat muslim selepas shalat. Pendek tetapi memiliki makna permintaan yang sangat dalam di hadapan ALLAH SWT.

Baca Juga: Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar, Salah Satunya Tenang, Tidak Ada Gerak Angin

Bagi seorang Muslim, permohonan tersebut bukan hanya sekedar meminta kebajikan dunia dan akhirat.

Namun, menetapkan langkah dalam melakukan upaya meraih kebijakan tersebut.

 

Dalam doa tersebut pun menyiratkan bahwa umat muslim tidak hanya meminta kebijakan di dunia saja, tetapi di akhirat pula kelak.

Makna dari doa tersebut terhubung dekat dengan hakikat malam Lailatul Qadar.
Memiliki makna kebaikan dan kemuliaan bersifat tanazzalul (berkesinambungan).***

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Membumikan Al-Quran

Tags

Terkini

Terpopuler