Ini Contoh Teks Khutbah Idul Adha: Pesan Kemanusiaan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad

- 4 Juli 2022, 23:23 WIB
Khutbah Idul Adha 2022 tentang meneladani Kisah Nabi Ibrahim./Pexels.com/Rayn L
Khutbah Idul Adha 2022 tentang meneladani Kisah Nabi Ibrahim./Pexels.com/Rayn L /

Pada malam tanggal8 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu melalui mimpinya bahwa Allah memerintahkan kepadanya untuk menyembelih anak yang paling ia sayangi.

Nabi Ibrahim merenung panjang, “Haruskah ia mengikuti perintah Tuhannya untuk melepaskan hal yang paling ia sayangi, hal yang paling ia sukai? Apakah mimpi ini benar dari Allah atau bukan?”

Nabi Ibrahim sangat sedih dalam permenungan yang sangat panjang itu. Karenanya, pada tanggal 8 Dzulhijjah yang kita semua disunnahkan untuk berpuasa disebut dengan hari “tarwiyah” yang berarti “hari merenung”, yakni hari di mana Nabi Ibrahim ‘alaihissalam melakukan permenungan panjang atas mimpinya.

Kegalauan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mendapatkan jawabannya pada malam hari berikutnya, yakni pada malam hari 9 Dzulhijjah, bahwa ia benar-benar diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anak kesayangannya yang bernama Isma‘il.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijah 1443 H, Tarwiyah dan Arafah Dilengkapi Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya

Karenanya, tanggal 9 Dzulhijjah yang kita semua, umat Islam disunnahkan berpuasa disebut dengan “hari ‘Arafah” yang berarti “pengetahuan”, yakni hari di mana Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mendapatkan jawaban atau pengetahuan atas perintah Allah yang ia ragukan sebelumnya.

Dengan dasar ketaatan kepada Allah yang sangat tulus, dengan latar belakang rasa cinta kepada Tuhan yang mengalahkan segalanya, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam benar-benar mantap dan bertekad akan menjalankan perintah-Nya, yaitu menyembelih Isma‘il, orang yang paling ia sayangi.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد

Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah, Kita tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam saat itu. Seorang ayah yang sudah lama sekali menanti memiliki keturunan, namun ketika dikaruniai anak melalui pernikahannya dengan Dewi Hajar, anak yang beliau impi-impikan itu harus disembelih dengan tangannya sendiri, padahal Nabi Ibrahim ‘alaihissalam memiliki anak ketika usianya sudah sangat sepuh, yakni 86 tahun.

Baca Juga: Anies Baswedan Temui Menteri Pertanian Demi Memastikan Stok Hewan Kurban Idul Adha 1443 Hijriah

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: PWNU Jawa Timur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x