Network
PRIANGANTIMURNEWS - Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah termasuk dalam rentetan sembilan hari Rasulullah SAW berpuasa.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah,
"Pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Daud).
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah, Dilaksanakan pada Tanggal 8 dan 9 Dzulhijah 1444 H
Tiga puasa di bulan Dzulhijjah tersebut sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW menilai dari keutamaannya.
Bertepatan dengan peristiwa besar bersejarah dan menjelang hari raya umat Muslim, yakni Idul Adha.
"Tidak ada hari yang amal sholeh, lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah),"
"Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya membandingi berpuasa satu tahun. Melakukan Sholat malam di dalamnya membandingi sholat malam pada malam Lailatul Qadar,. ." (HR At Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Baca Juga: Lima Manfaat Puasa 6 Hari Pertama di Bulan Syawal
Dengan ditetapkannya Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah 1444 Hijriah) yang jatuh pada 29 Juni 2023.
Oleh Kementrian Agama (Kemenag) Indonesia pada sidang isbat yang berlangsung pada Minggu, 18 Juni 2023.
Maka berdasarkan patokan Kemenag Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah tahun 1444 H jatuh pada tanggal:
1. Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah): jatuh pada tanggal 20 sampai 26 Juni 2023
2. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah): jatuh pada tanggal 27 Juni 2023.
Baca Juga: Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Seperti Berpuasa Setahun Penuh! Yuks Simak Penjelasannya
3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah): jatuh pada tanggal 28 Juni 2023.
Sementara untuk versi Muhammadiyah, Idul Adha jatuh pada tanggal 28 Juni 2023. Salah satu hari dengan versi pemerintah.
Itu berarti puasa di bulan dzulhijjah juga berselang satu hari. Mulai tanggal 19-27 Juni 2023.
Semntara pada tanggal 10 dzulhijjah, Rasulullah SAW telah melarang umat Islam untuk berpuasa karena bertepatan dengan hari raya Idul Adha.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR Muslim).
Baca Juga: Ilmuwan Jepang Ungkap Puasa Ramadhan dapat Mencegah Tubuh dari Penyakit Kanker
Berikut adalah masing-masing niat Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah:
1. Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Latin: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Puasa Hari Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."
3. Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."
Berikut adalah anjuran Rasulullah untuk berpuasa di sembilan hari awal bulan Dzulhijjah, beserta niatnya.***
