"Sesungguhnya manusia zaman Firaun dan zaman sekarang, tidak ada bedanya di zaman sekarang ini, mayoritas tergila gila pada harta, wanita, pangkat, jabatan, pujian, rayuan, cinta materi. Al Wahn (cinta keduniawian),"ujar, UAS.
Sungguh, Fir'aun itu akan tetap ada hingga akhir zaman. Hanya saja berubah wajah dan bentuknya juga namanya, namun secara hakikat dia akan terus ada. Sebab sejarah akan berulang, dan kita harus tetap yakin seyakinnya biidznillah.
"Fir'aun dikalahkan oleh Nabi Musa,karena kuasa Allah AZZA WA Jalla,"ujarnya.
Siapapun yang akan jadi pemimpin itu sudah menjadi takdir. Sudah tertulis di Lauhul Mahfudz, tetapi Allah SWT akan mencatat dimana kita berpihak.
Kita harus belajarlah dari Cicak dan Burung Pipit. Dahulu saat Nabi Ibrahim Alaihi Salam dibakar oleh Raja Namrud, datanglah burung pipit yang bolak balik mengambil air dan meneteskan air itu di atas api yang membakar Nabi Ibrahim.
Cicak yang melihatnya tertawa. "Hai pipit, bodoh amat yang kau lakukan itu. Paruhmu yang kecil hanya bisa menghasilkan beberapa tetes air saja, mana mungkin bisa memadamkan api itu..?
Baca Juga: Ustadz Shufi ZM: Pemuda Indonesia Harus Menjaga Akhlak dan Karakter!
Burung pipit pun menjawab:
"Wahai Cicak, memang tak mungkinlah aku bisa memadamkan api yang besar itu, tapi aku tak mau jika Allah SWT melihat Aku diam saja saat sesuatu yang Allah cintai dizholimi, " kata Burung Pipit.