Bom Bunuh Diri di Makassar mendapat Respon Keras Menteri Agama, Gus Yaqut: Perbutan Keji

28 Maret 2021, 12:53 WIB
Menteri Agama RI Gus Yaqut /@gusyaqut/Minggu, 28 Maret 2021

PRIANGANTIMURNEWS- Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Keterdal Makassar mendapatkan respon keras dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Aksi pengeboman yang diduga dilakukan oleh seseorang di kompleks Gereja Katedral, Jalan Kartini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 28 Maret 2021 pagi.

Gus Yaqut mengatakan, aksi bom bunuh diri tersebut telah menganggu kehidupan bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama.

Baca Juga: Chris Turner Ramalkan Nasib David De Gea dan Dean Henderson di Skuad Utama Manchester United

“Apa pun motifnya, aksi ini perbuatan keji. Tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” kata Menag.

Akibat ledakan di depan Gereja Katedral, sejumlah orang dilaporkan terluka. Pada saat kejadian, sebagian jemaat tengah beribadah di dalam Gereja Katedral. Jumlah dan identitas korban atau pelaku hingga kini masih dalam pendataan polisi.

Menag berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah ini.

Baca Juga: Akun Instagram Tidak Bisa Dibuka Karena Lupa Password?, Berikut cara mudah mengatasinya

Tak hanya itu, Menag  juga berharap, aparat bisa mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji ini.

Menag memprediksi, aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal. Sebab seringkali para pelaku ini digerakkan oleh jaringan namun mereka bekerja dalam senyap dan rapi.

“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” kata Menag.

Baca Juga: PHRI Kecewa Soal Adanya Larangan Mudik Lebaran Oleh Pemerintah

Atas kejadian ini, Menag juga mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Menurut Menag, agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan.
Sebab kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak.

Kekerasan ini pulalah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik.

Baca Juga: Keutamaan Membaca Surat Yasin pada Malam Nisfu Syaban

Menag mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalaan seperti dengan dialog, diskusi, silaturahmi dan lain sebagaianya. Jika cara itu ditempuh, diyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

“Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan,” ujarnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Menteri Agama

Tags

Terkini

Terpopuler