Menemui Titik Terang, Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 Mulai Terungkap Kemungkinan Penyebabnya

22 April 2021, 05:13 WIB
Kolase foto Perairan laut yang terlihat cairan minyak dan kapal milik Singapura yang ikut melakukan pencarian /@infokomando/Kamis, 22 April 2021

PRIANGANTIMURNEWS- Pencarian hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 mulai menemui titik terang setelah ditemukan cairan minyak.

Dari temuan cairan minyak kemungkinan-kemungkinan hilang dan tenggelamnya kapal selam mulai sedikit terungkap.

Helikopter yang dikerahkan untuk misi pencarian kapal selam menemukan tumpahan minyak yang diduga berasal dari kapal selam.

Baca Juga: Sule Buka Suara, Isu tak sedap hubungannya dengan Tisya Erni

Dengan ditemukannya cairan minyak dilokasi hilangnya kapal selam ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu, adanya kerusakan tangki bahan bakar minyak (BBM) akibat tekanan air laut atau tumpahan minyak yang disengaja sebagai penanda lokasi kapal selam.

Terkait hilangnya KRI Nanggala-402, Kadispenal mengungkapkan hasil analisis sementara bila kapal selam tersebut saat menyelam statis mengalami black out sehingga kapal selam jadi tak terkendali.

Lalu berdasarkan keterangan disebutkan bahwa, akhirnya mengakibatkan kapal selam jatuh pada kedalaman 600 - 700 meter dari permukaan laut.

Baca Juga: Peringati Hari Kartini, KPU Gandeng KOPRI PMII dan IPPNU Tasikmalaya Adakan Seminar Pendidikan Politik

Harusnya terdapat tombol darurat yang dapat membuat kapal selam tersebut timbul ke permukaan.

Selain itu turun juga bantuan pencarian dari negara tetangga Singapura turut membantu melakukan pencarian.

MV Swift milik Angkatan Laut Singapura resmi dikirim atas permintaan TNI-AL untuk ikut membantu dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang dikatakan hilang di perarian Bali pada Rabu pukul 03:00 WITA.

Baca Juga: Lagi Benerin Listrik Toren Air, Pria Paruh Baya Meninggal Kesetrum

MV Swift Rescue sendiri merupakan kapal jenis submarine support and rescue vessel (SSRV) atau kapal pendukung kapal selam & penyelamat, di bangun oleh perusahaan militer lokal Singapura yaitu ST Marine pada 2008 lalu dengan biaya SG$490 Juta atau sebesar Rp5,38 Triliun).

MV Swift Rescue bisa dikatakan kapal SSRV tercanggih di Asia Tenggara saat ini, kapal ini telah banyak membantu dalam misi pencarian Malaysia Airlines Flight 370 yang pada Maret 2014, Air Asia Indonesia Desember 2014 dan kini pencarian KRI Nanggala-k402.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @infokomando

Tags

Terkini

Terpopuler