Tanggapi Pidato Gus Miftah di Gereja Bethel Indonesia, Gus Najih: Nauzubillah

6 Mei 2021, 21:13 WIB
Tangkap Layar Pidato Gus Miftah di Gereja Bethel Indonesia. / Instagram/@gusmiftah/

PRIANGANTIMURNEWS– KH. Muhammad Najih Maimoen atau yang dikenal dengan panggilan Gus Najih turut merespon dan menanggapi pidato yang dilakukan oleh Miftah Habiburrahman (Gus Miftah) di Gereja Bethel Indonesia beberapa waktu lalu.

Menurut putra almarhum KH. Maimoen Zubair tersebut, apa yang dilakukan Gus Miftah merupakan salah satu bentuk dari ajaran Islam Nusantara yang cenderung memandang bahwa semua agama adalah sama, dan itu artinya secara tidak langsung mereka telah membenarkan pada kekufuran.

“Kesannya adalah ke Gereja gak apa-apa, ada salib di atasnya gak apa-apa. Ini kesan-kesan yang membenarkan kekufuran dan kesyirikan,” kata gus Najih seperti dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Ribath Darusshohihain pada hari Rabu, 5 Mei 2021.

Baca Juga: Kemenhub: H-3 Larangan Mudik, Transportasi Meningkat

Gus Najih juga menyebutkan bahwa tindakan seperti itu sama dengan menganggap bahwa semua Tuhan yang dipercaya setiap agama adalah sama, dan pandangan seperti ini akan sangat berbahaya bagi aqidah ummat Islam pada umumnya.

“Kata Miftah: ‘kami memanggil Allah, mereka memanggil Yesus Kristus’, hanya masalah nama, Tuhannya berarti sama, Nauzubillah,” lanjut Gus Najih.

Tidak hanya itu, ia juga menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Gus Miftah tersebut merupakan salah satu bentuk dari keberhasilan dari penyebaran faham Said Aqil Siradj kepada bangsa Indonesia.

“Ini dia (Gus Miftah) bikin puisi di gereja, di belakangnya ada salib. Dia mengatakan ‘di saat aku memegang tasbih kau memegang salib, aku ke Istiqlal kau ke Katedral’. Ini namanya Islam Nusantara,” kata Gus Najih.

Baca Juga: Postingan Istri Awak Kapal KRI Nanggala 402 Bikin Sedih Warganet

“Kalau Islam Nusantara yang baik, kita pertahankan, seperti sowan-sowan kepada orang tua. Kalau di Gereja itu Islam Nusantara Islamnya Said Aqil Siradj,” tegasnya.

Selain itu, Gus Najih juga memandang bahwa pemanggilan “Gus” kepada Gus Miftah merupakan hal yang tidak tepat. Pasalnya, Gus Miftah bukanlah anak dari seorang Kiyai.

“Dia (Gus Miftah) bukan ‘Gus’. Artinya bukan anak Kiyai. Ada juga Muwafiq (dia) juga bukan anak Kiyai. Gus Nuril juga bukan. Orang bukan anak Kiyai tapi dinamakan Gus biar cepat tenar,” ungkap Gus Najih.

Diketahui sebelumnya, bahwa Gus Miftah telah menjelaskan bahwa kehadirannya di Gereja Bethel Indonesia bukanlah dalam rangka mengikuti ritual ibadah, tetapi ia hadir karena diundang untuk memberikan pidato kebangsaan.

Baca Juga: Kesehatan Najwa Shihab Semakin Membaik, Ini 10 Daftar Yang Dilakukannya Ketika di Rumah Sakit

Selain itu, Gus Miftah juga menjelaskan bahwa kehadirannya di Gereja Bethel tidaklah sendiri, teteapi ia juga ditemani oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sekretaris Jendral PBNU, Gus Helmi.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Ribath Darusshohihain

Tags

Terkini

Terpopuler