Pangeran Diponegoro Salah Satu Pahlawan Nasional, Pemimpin Perang di Tanah Jawa Melawan Belanda

6 Juni 2022, 20:59 WIB
Pangeran Diponegoro/instagram @museum_diponegoro /

PRIANGANTIMURNEWS- Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pahlawan nasional yang turut melawan penjajahan Belanda.

Pangeran Diponegoro adalah putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III memiliki nama asli Raden Mas Ontowiryo, lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta.

Sosok Pangeran Diponegoro dikenal secara luas karena memimpin Perang Diponegoro atau disebut sebagai Perang Jawa karena terjadi di tanah Jawa.

Baca Juga: Jasad Eril Sempat Tampak ke Permukaan, Usai Ridwan Kamil Melaksanakan Sholat Ghaib, Cek Fakta

Perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama masa pendudukannya di Nusantara.

Perang tersebut terjadi karena Pangeran tidak menyetujui campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.

Selain itu, sejak tahun 1821 para petani lokal menderita akibat penyalahgunaan penyewaan tanah oleh warga Belanda, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Van der Capellen mengeluarkan dekrit pada tanggal 6 Mei 1823 yang menyatakan bahwa semua tanah yang disewa orang Eropa dan Tionghoa wajib dikembalikan kepada pemiliknya per 31 Januari 1824.

Baca Juga: Viral! Mengaku Istri Jendral, Ibu-ibu Marah-marah Tidak Terima di Salahkan

Namun, pemilik lahan diwajibkan memberikan kompensasi kepada penyewa lahan Eropa.

Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Diponegoro dengan menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit.

Pada tahun 1829, Kyai Mojo, pemimpin spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Alibasah Sentot Prawirodirjo menyerah kepada Belanda.

Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang.

Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan.

Baca Juga: Inilah 5 Klub Teratas di Eropa Dengan Utang Terbanyak, Ada Nama Barcelona dan Juventus!!

Oleh karena itu, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.

Perang Diponegoro yang terjadi selama lima tahun (1825 – 1830) telah menelan korban tewas sebanyak 200.000 jiwa penduduk Jawa,

Sementara korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi.

Selain melawan Belanda, perang ini juga merupakan perang (sesama) saudara antara orang-orang keraton yang berpihak pada Diponegoro dan yang anti-Diponegoro (antek Belanda).

Akhir perang ini menegaskan penguasaan Belanda atas Pulau Jawa.

Itulah Pangeran Diponegoro salah satu pahlawan nasional yang memimpin langsung perang di tanah Jawa.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler