PRIANGANTIMURNEWS – Kematian Brigadir J sangat disorot oleh publik karena keunikan dan kejanggalan yang terjadi disaat kronologis yang diduga tidak sesuai dengan jejak langkah yang menempel pada luka tubuh Brigadir J.
Dikabarkan bahwa kematian Brigadir J ini diduga saling tembak dengan Bharada E sehingga semua ajudan Irjen Propam Ferdy Sambo teramsuk Ferdy Sambo diperiksa.
Setelah semua ajudan Irjen Propam Ferdy Sambo diperiksa termasuk Bharada E di Komnas HAM.
Baca Juga: INFO KASUS SUBANG, Pelaku Segera Terungkap, Benarkah Saksi ini Jadi Kunci? Cek Faktanya
Ada kejanggalan yang terjadi yaitu ketika Ahmad Taufan Damanik berbicara dengan Bharada E beberapa belas menit.
Bharada E mengakui bahwa dia adalah sang penembak, ketika berbicara bersama Ahmad Taufan Damanik dengan tenang dan stabil.
Kemudian ada beberapa pertanyaan dari wartawan terhadap Choirul Anam mengenai kapan Irjen Pol Ferdy Sambo akan diperiksa?
“Ferdy Sambo akan diperiksa kalau tahapan-tahapan semua bahan yang kita punya selesai,” jawab Choirul Anam.
Jawaban dari Choirul Anam ada unsur keunikan, ketua Komnas HAM mengatakan bahwa Komnas HAM itu memang ada dua fungsi yaitu penyidikan pemantauan, penyidikannya masih dibawah kepolisian.
Untuk BAP atau berita acara pemeriksaan harusnya Ferdy Sambo sudah diperiksa juga dikepolisian.
Karena itu termasuk dari keterangan saksi.
Bagaimana mungkin kalau dari Kapolres Jakarta Selatan nonaktif bisa mengatakan alibi dan juga kronologi kalau tidak mendapatkan pemeriksaan keterangan dari Ferdy Sambo dan istrinya.
Dan yang unik adalah kenapa harus menantikan pemeriksaan pak Ferdy Sambo setelah rangkaiannya selesai?
Bukankah kemarin pada saat dipemeriksaan 7 ajudan itu sama-sama posisinya adalah saksi semuanya.
Kenapa 7 ajudan itu dilakukan pemeriksaan kemarin sedangkan Pak Ferdy Sambo dan istrinya dilakukan pemeriksaannya nanti setelah semuanya selesai?
Baca Juga: Info Sepak Bola Eropa: Persaingan Klasemen Semakin Ketat, Ini Prediksi 6 Besar Liga Inggris
Pada saat pemeriksaan saksi, harusnya semua saksi ditampilkan termasuk Ferdy Sambo dan istrinya.
Ini bukan tentang jabatan beliau sebagai seorang jenderal tetapi posisi beliau dalam kasus ini adalah sesame saksi.***