PRIANGANTIMURNEWS - Ketua DPRD Lumajang, Anang Ahmad Syaifudin mundur dari jabatannya usai viral tak hafal sila keempat Pancasila.
Ia juga menyampaikan permohonan maafnya.
"Saya atas nama pribadi ketua DPRD Kabupaten Lumajang, ingin menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lumajang" ujarnya.
"Khususnya para anggota DPRD kabupaten Lumajang, yang dengan insiden tidak hafalnya saya untuk melafazkan teks Pancasila", kata Anang.
Anang menyampaikan itu saat Paripurna Perda perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD, Kabupaten Lumajang.
Anang mengaku sangat menyesal dan memilih mundur untuk menjaga Marwah DPRD.
Dia berharap kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagi siapapun yang berstatus sebagai pemimpin.
Anang pun memberikan klarifikasi dan permohonan maafnya sebelum memulai rapat tersebut.
"Saya di atas nama pribadi ketua DPRD Kabupaten Lumajang, ingin menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Lumajang, khususnya kepada anggota DPRD kabupaten Lumajang yang dengan insiden tidak hafalnya saya untuk melafalkan teks Pancasila" katanya.
Baca Juga: Heboh! Bjorka Singgung Tokoh Masyarakat yang Menyepelekan Tugas! Cek Faktanya
"Apapun keadaan saya, saya merasa itu tidak pantas dilakukan atau terjadi kepada ketua DPRD di manapun dan siapapun itu"
"Oleh karena itu, di dalam kesempatan yang berbahagia ini, dalam Paripurna DPRD, dalam ruangan yang terhormat ini, dengan ucapan Bismillahirohmanirohim saya dengan hati yang sangat menyesal, daya mengundurkan diri dari ketua DPRD Kabupaten Lumajang"
"Untuk menjaga Marwah DPRD Kabupaten Lumajang, untuk menjaga dan menjadikan ini pembelajaran bagi kita semua, siapapun pemimpin di negeri ini" ujarnya.
Oleh karena itu, ucapan maaf yang tak terhingga Kepada seluruh masyarakat Lumajang, kepada anggota DPRD, kepada pemerintah Kabupaten Lumajang, dan kepada seluruh elemen masyarakat Lumajang dimanapun berada.
Baca Juga: Performa Membaik, Daisuke Sato Dianggap Bermain Seperti Lisandro Martinez Bek Asal Manchester United
Kegaduhan ini untuk segera diakhiri dan kepada teman-teman mahasiswa tetaplah menjadi alarm bagi Indonesia, tetaplah menjadi pengingat bagi kita semuanya.
"Saya yang lahir dari rahim santri , di Kader Nahdhotul Ulama, di Kader Partai Kebangkitan Nangsa, dan di Kader dan dibesarkan oleh pergerakan mahasiswa Islam Indonesia, dengan ini sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya" katanya.
"Dan jika diizinkan, pengunduran diri saya ini akan berlaku setelah sekretaris DPRD Kabupaten Lumajang membacakan pengunduran saya secara tertulis". katanya.
Itulah permohonan maaf dan pengunduran diri ketua DPRD Lumajang.***