PRIANGANTIMURNEWS - Selat Sunda diguncang gempa bumi. Tercatat telah terjadi 32 kali gempa bumi di wilayah tersebut hingga Rabu malam, 10 Mei 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi pertama terjadi pada Rabu siang pukul 11:24 WIB dengan kekuatan 5,4 magnitudo.
Gempa bumi selat sunda terus berlanjut hingga pukul 18.13 WIB. Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 32 kali gempa bumi dalam kurun waktu tersebut.
Baca Juga: 5 pemain dengan gol semifinal terbanyak dalam sejarah Liga Champions
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG di Jakarta.
"Hingga pukul 18.13 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 32 aktivitas gempa bumi dengan magnitudo terbesar 5,1 dan yang terkecil 2,3," ujar Daryono.
Dirinya menyampaikan bahwa aktivitas gempa bumi di Selat Sunda adalah gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.
Kendati demikian, Daryono menyampaikan bahwa gempa tersebut bukan bagian dari gempa megathrust yang terjadi di zona subduksi.
Baca Juga: AstraZeneca Giat Untuk Menolong Pasien Asma Dari Tes Ketergantungan Inhaler SABA
"Sehingga masyarakat pesisir tidak perlu cemas atau khawatir dan tetap beraktivitas seperti biasa," lanjutnya.
Daryono juga menjelaskan terhait analisis gempa bumi selat sunda menunjukkan Selat Sunda mengalami mekanisme pergerakan geser.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi (menimbulkan) tsunami," akhirinya.
BMKG menghimbau warga pesisir atau terdampak gempa, agar menghindari bangunan tempat tinggal yang sudah retak atau rusak akibat gempa.
Baca Juga: AC Milan vs Inter Milan di Semifinal Liga Champions: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor
Gempa tersebut tidak memiliki potensi Tsunami, walau kedalamannya sangat dangkal***