Virus Demam Babi Afrika Merebak, Netty Desak Pemerintah Gencarkan Edukasi

19 Mei 2023, 08:30 WIB
Netty Prasetiyani anggota Komisi IX DPR RI /

PRIANGANTIMURNEWS - Virus Demam Babi Afrika makin merebak termasuk di Indonesia.

Karena itu Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendesak pemerintah agar menggencarkan edukasi terkait African Swine Fever (ASF) atau virus demam babi Afrika. 

Harus adanya edukasi ke masyarakat terkait virus demam babi Afrika, karena masih belum banyak dilakukan oleh pemerintah.

Baca Juga: Mengenal Buddha, Si Alpaca Istimewa yang Mampu Netralkan Virus Covid-19

"Kasus yang terjadi di Luwu Timur dan daerah lain telah menyebabkan belasan ribu ternak babi mati," kata Netty kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Jumat 19 Mei 2023.

Menurut Netty, virus  ASF belum ditemukan menular ke manusia, namun sangat menular pada babi hingga dapat menyebabkab kematian 100 persen pada komunitas ternak yang terjangkiti. 

"Virus dapat bertahan lama pada babi yang sudah mati atau di lingkungan. Ternak sehat yang  memakan sisa-sisa makanan bercampur daging babi terinfeksi ASF akan langsung terpapar," jelasnya. 

Baca Juga: ‘The Last of Us’ Jadi Adaptasi Game Terbaik, Virus Zombienya dari Jakarta!

Kejadian di Luwu Timur dimana belasan ribu ternak babi mati setelah diberi sisa makanan, kata Netty, menunjukan bahwa masyarakat belum paham ciri-ciri daging yang terinfeksi. 

"Ciri-ciri daging terinfeksi, gejala ternak yang terpapar dan bagaimana penanganan awal yang cepat harus disosialisasikan oleh pemerintah pada masyarakat di  daerah dengan tingkat konsumsi daging babi tinggi," tambah Netty. 

Netty juga meminta Kementerian atau lembaga pemerintah terkait agar saling bersinergi dan berkoordinasi guna memperbaiki tata kelola kesehatan hewan di Indonesia. 

"Imbas ekonomi virus ASF ini cukup besar karena dapat menghentikan ekspor babi. Contohnya Singapura yang langsung menyetop impor babi dari Indonesia setelah ditemukan virus ASF pada babi di Pulau Bulan," katanya.

Baca Juga: Miris! Ratusan Mahasiswa di Bandung Terkena Virus HIV AIDS

"Temuan virus ASF ini sangat memprihatinkan mengingat Pulau Bulan, sebelumnya sudah ditetapkan sebagai kompartemen bebas ASF dengan Keputusan Menteri Pertanian tahun 2021. Jadi, jangan  anggap enteng  kalau kita tidak ingin kecolongan lagi," kata Netty. 

Oleh sebab itu, jadikan kasus ini sebagai  momentum untuk memperbaiki tata kelola kesehatan berbagai jenis hewan di Indonesia.  

"Jangan sampai kelalaian kita menyebabkan potensi peternakan kita sebagai penyumbang pendapatan negara terganggu," ujar Netty.***



Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler