Pol PP dan Sajalur Razia Tempat Racik Tuak dan Caffe

18 Juni 2023, 12:52 WIB
Pol PP dan LSM Sajalur lakukan razia penyakit masyarakat. /Edi Mulyana/Priangantimurnews/PRMN/

PRIANGANTIMURNEWS - Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Tasikmalaya dan LSM Satria Jaga Lebur (Sajalur), Polres Tasikmalaya Kota dan Garnisun dan Kodim 612 Tasikmalaya melakukan razia gabungan ke sejumlah tempat terindikasi prostitusi.

Razia dilakukan ke sejumlah tempat diantaranya di Caffe ELL Kampung wisata Sirnagalih, Rumah Kontrakan penjual tuak berlokasi di Sirnagalih RT 01/03 Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang.

Target ke tiga Caffe Shima Arjuna berlokasi di Jl Letnan Harun dekat Terminal Tipe A Indihiang milik salah satu anggota Polisi yang berdinas di Polres Garut.

Baca Juga: Belasan Remaja Pasangan Ngamar di Gerebek Pol PP Kota Tasikmalaya

Dari tiga titik, satu titik petugas gabungan Pol PP dan juga LSM Sajalur, dibantu anggota Kodim 0612 dan juga Polsek Indihiang berhasil mengamankan 4 orang pelaku penjual miras jenis Tuak berserta beberapa barang bukti.

Disaat melakukan razia di sebuah Caffe Shima Arjuna Ketua LSM Sajalur, sempat menghadang mobil Avanza bernomor Polisi Z 1004 KJ  diduga ada banyak barang bukti minuman keras (Miras) di taro di bagasi belakang.

Dari hasil razia, petugas gabungan berhasil mengamankan 4 orang  penjual tuak, 3 orang laki laki dan satu diantaranya perempuan masih gadis yang sedang pacar di sebuah rumah kontrakan, sekaligus membantu proses penjualan tuak.

Baca Juga: Minim Peminat, Inassoc Pangandaran Kenalkan Air Soft ke Sat Pol PP

Dari hasil razia gabungan, kemudian ke 4 pelaku penjual minuman tuak, di gelandang ke Mako Pol PP untuk dilakukan pendataan dan juga diberi arahan oleh petugas. 

Dalam pantauan petugas Pol PP mendata asal usul ke empat pelaku dan memberikan kepada empat orang masing masing inisial  (T) (45), MP (23), GN (18), SP (18) perempuan.

(T) adalah pelaku utama sekaligus ayah dari dua orang pelaku MP dan GN mengaku jual miras jenis Tuak alias Ciu hingga sekarang sudah berjalan 3 tahu. Bahkan sering terkena razia.

Baca Juga: Ganggu Ketertiban dan Keamanan, Sat Pol PP  Depok Tangkap RoboCop

"Saya beli tuak dari produsen di daerah Wangon Kota Banjar, harganya 190 ribu per karung. Dikemas per karung menjadi 40 liter, per liter dijual 10 ribu, total omset penjualan sampai 4 ratus ribu, per karung" ujar T.

Ditempat yang berbeda Ketua LSM Sajalur, Nanang Nurjamil menyebut razia kali ini ada rasa kecewa, pasalnya target yang telah ditargetkan diduga sudah mengetahui akan ada razia alias (bocor).

Biasanya sasaran pertama di Kampung Wisata itu di waktu waktu itu masih beroperasi, kini sudah tutup artinya informasinya bocor. Tapi di target ke dua dapet dirumah kontrakan penjual miras jenis Tuak atau ciu.

Baca Juga: Dua Pelaku Penipuan Rekruitmen Pol PP DKI Jakarta Diringkus

"Hasilnya kita agak kecewa karena entah bocor apa bagaimana, intinya itu sangat mengherankan,itukan dari siang sampe malem itu rame dan ketika kami datang malem Minggu itu langsung sepi," ujar Nanang Nurjamil Sabtu 18 Juni 2023.

Untuk lokasi yang kedua bahwa itu ada pengontrak penjual tuak, kita dapat pelakunya 4 orang. 

Kemudian di tempat yang ketiga ini agak dramatis, karena ada satu mobil diduga membawa miras sempat di tahan, namun tancap gas.

Baca Juga: Pedagang di Taman Perbatasan Kota Tasik Menolak Pol PP

"Menurut informasi dia yang bawa mobil Z 1004 KJ salah satu oknum aparat penegak hukum.  Menurut informasi didalam bagasi mobil diduga membawa miras," kata NJ.

"Atas peristiwa ini kami dari ormas mungkin akan membuat laporan untuk dilakukan penyelidikan. Karena begitu kami lihat dibelakang bagasi itu ada miras. Makanya kami hentikan, tetapi pelaku melarikan diri," ujar Nanang.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler