PRIANGANTIMURNEWS - Kasus bullying di Cilacap yang viral di media sosial terus menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
Hal itu karena video yang viral menuai kecam dari berbagai pihak. Bahkan korban harus dilarikan ke rumah sakit dan melakukan trauma healing oleh Polresta Cilacap.
Sementara pelaku intimidasi sudah berhasil diamankan Kepolisian Polresta Cilacap dan kini berita mengagetkan datang dari latar belakang pelaku.
Baca Juga: Ternyata Ini Motif Pelaku Hajar dan Bully Korban Sampai Bertubi-Tubi! Rebutan Cewe?
Wuri Handayani, Kepala sekolah SMPN 2 Cimanggu, Cilacap Jawa Tengah mengaku terkejut mendengar salah satu siswanya menjadi pelaku kasus bullying.
Pelaku menilai Wuri sebagai siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka dan Pencak Silat.
"Pelaku itu dia punya bakat. Artinya dia di Pramuka oke, terus dia ikut ekstrakurikuler pencak silat," ungkapnya
Wuri menuturkan bahwa sosok pelaku adalah seorang siswa yang berprestasi karena pernah menerima sekolah dengan menjadi juara 3 pencak silat tingkat Kabupaten.
Baca Juga: Siswa Korban Perundungan di SMPN Cimanggu Cilacap Jateng Semakin Membaik
“Pelaku pernah mengikuti lomba pencak Silat tingkat Kabupaten dan menjadi juara 3,” tutur Wuri Handayani.
Selain itu, pelaku memiliki prestasi di bidang keagamaan yakni mewakili sekolah dalam lomba tilawah tingkat Kecamatan.
Sehingga Wuri Handayani mengaku menyesalkan atas peristiwa bullying yang dilakukan kepada pelaku adik kelasnya. Ia juga mengatakan akan mengambil langkah tegas untuk memberikan efek jera kepada pelaku.
Sebelumnya viral di media sosial aksi siswa berinisial MK yang merupakan siswa SMPN 2 Cimanggu, Cilacap. MK melakukan aksi bullying dengan cara memukul dan menendang korban berinisial FF. Kasus tersebut kini sedang ditangani oleh pihak kepolisian Polresta Cilacap.
Baca Juga: MIRIS! Video Siswa SMP di Cimanggu Cilacap, Menganiaya Temennya Viral di Media Sosial
Melansir dari Instagram @fakta_bandung, Wakapolresta Cilacap, AKBP Arief Fajar Satria mengatakan MK sudah 4 kali pindah sekolah dan pernah dikeluarkan karena berkelahi.
MK juga sempat menimba ilmu agama di salah satu Pondok Pesantren yang ada di Tasikmalaya, namun ia kabur.
Kenakalannya pun bahkan tercatat sering mencuri ikan milik warga di lingkungan rumahnya.***