UE: Kehancuran Gaza Melebihi Jerman saat Perang Dunia II

24 April 2024, 06:23 WIB
Bangunan-bangunan di Gaza lebih banyak hancur dibandingkan kota-kota di Jerman pada Perang Dunia II, kata kepala kebijakan luar negeri UE./Anadolu /

PRIANGANTIMURNEWS - Kehancuran Jalur Gaza, Palestina atas serangan Israel melebihi kehancuran Jerman saat Perang Dunia ke-2.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UN) pada Selasa, 23 April 2024 saat rapat pleno Parlemen Eropa.

Hal tersebut mengacu pada melonjaknya korban warga sipil Gaza, yang kini mencapai lebih dari 34.183 kematian dan 77.143 terluka per 23 April 2023.

Baca Juga: Israel akan Paksa Pindah Warga Gaza ke Pulau Kemanusiaan

Diantaranya sebanyak 14.000 lebih korban meninggal adalah bayi dan anak-anak yang tak bersalah atas Perang Palestina-Israel.

Termasuk juga banguna-bangunan yang hancur, telah melebihi hancurnya bangunan di kota-kota Jerman saat Perang Dunia ke-2.

Ironisnya, sebanyak 249 pekerja kemanusiaan dan 100 jurnalis juga meninggal sejak 7 Oktober 2023 akibat serangan Israel di Gaza, dan termasuk pelanggaran hukum perang internasional.

Baca Juga: Parasut Gagal Terbuka, 5 Warga Gaza Meninggal Tertimpa Kotak Bantuan

“Kita dapat mengatakan bahwa lebih dari 60 persen infrastruktur fisik telah rusak dan 35 persen infrastruktur telah rusak. Hancur total di Gaza,” ungkap Borrel.

Selain itu Borrel menambahkan, bahwa upaya pemerintah Israel untuk mengekang operasi media asing di kedua negara juga menimbulkan kekhawatiran yang serius.

“Kami harus mengulangi sekali lagi bahwa Israel harus menghormati hukum internasional," tegasnya.

"Untuk menerapkan langkah-langkah sementara Mahkamah Internasional dan memastikan perlindungan semua warga sipil,” tambahnya.

Baca Juga: Keputusan ICJ: Perintah Israel Cegah Genosida di Gaza, Tapi Gagal Tetapkan Gencatan Senjata

Dirinya mendesak Israel untuk mengizinkan pekerja Italia, melakukan pekerjaan mereka untuk menyelamatkan nyawa tanpa menjadi sasaran perang.

Khususnya mengenai serangan Israel terhadap Kota Rafah, hal itu menurutnya hanya akan menimbulkan konsekuensi bencana yang berkelanjutan.

“Sangat penting bagi Israel untuk mematuhi resolusi mengikat Dewan Keamanan PBB nomor 2728, yang menuntut akses kemanusiaan penuh di Gaza,” kritiknya.

Baca Juga: Afrika Selatan VS Israel: Pertarungan Besar Lain di Mahkamah Internasional Untuk HAM di Gaza

Rafah adalah kota paling selatan dan merupakan perbatasan antara Palestina dan Mesir. Tempat di mana sekitar 1,3 juta orang hidup tanpa tempat berlindung.

Saat ini Israel sudah mulai melakukan penyerangan dan pengepungan di kota paling selatan tersebut.

Laporan terbaru menunjukkan tiga orang meninggal dalam serangan terakhir Israel di Rafah pada Rabu, 24 April 2024.

Pengepungan dan penyerangan Israel juga telah menimbulkan krisis kebutuhan pokok, beberapa warga Gaza diantaranya meninggal karena gizi buruk dan kelaparan.

Baca Juga: Prabowo Disindir Telak, Usai Sebut Sejarah Manusia dan Militer di Gaza Lemah!

Perang ini telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Israel telah dihakimi karena melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda.

Keputusan sementara ICJ pada bulan Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida.

Baca Juga: 6 Kementerian Tutup: Kehancuran Roda Ekonomi Israel akibat Perang Gaza

Serta mengambil tindakan untuk menjamin bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Tetapi semua keputusan tersebut diabaikan pemerintah dan militer Israel, menunjukkan watak dan kekejaman Isral sebagai sebuah negara penjajah.

ISRAEL-NETANYAHU LAMPAUI NAZI-HITLER

Dengan banyaknya kerusakan dan korban jiwa di Gaza yang melampaui Jerman saat Perang Dunia ke-2.

Kekejaman Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu resmi melampaui era Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler.

Baca Juga: Israel Bunuh Fotografer Al Jazeera, Korban Jurnalis Terbesar adalah di Gaza

Padahal dahulu Hitler membantai orang-orang Yahudi Eropa layaknya Israel membantai warga Gaza saat ini.

Wujud Nazi seolah bereinkarnasi pada Netanyahu, melahirkan pemimpin tersadis melampaui masa-masa sebelumnya di era modern ini.

Penyampaian tersebut diutarakan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu pekan lalu, 17 April 2024 dalam pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Parlemen Turki.

Bersama dengan sumpahnya yang disampaikan, bahwa dirinya akan terus mendukung perjuangan Palestina hingga akhir hayatnya.

Baca Juga: TNI Siap Kerahkan Bantu Korban di Palestina Jalur Gaza

“Selama Tuhan memberi saya hidup, saya akan terus membela perjuangan Palestina, dan akan menjadi suara rakyat Palestina yang tertindas,” pungkas Erdogan.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu

Tags

Terkini

Terpopuler