Pengrajin Batik Surakarta Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19, Pemda Menjadi Bapaknya UMKM

- 24 Maret 2021, 14:20 WIB
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata sedang menyerahkan plakat kepada Kadis Koperasi dan UKM Kota Surakarta Jawa Tengah Heri Purwoko.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata sedang menyerahkan plakat kepada Kadis Koperasi dan UKM Kota Surakarta Jawa Tengah Heri Purwoko. /PRIATIM PRMN AGUS/

Soal pandemi Covid-19, kata Gunawan, jelas sangat berdampak sekali bagi keberlangsungan para pengrajin.

"Kami terpaksa memberhentikan 50 dari 70 pengrajin batik. Sekarang tinggal 20 orang pengrajin aja yang masih aktif supaya bisa bertahan di masa sulit ini," ujarnya.

Gunawan menjelaskan, untuk pemasarannya selama pandemi ada yang melalui ofline namun kunjungan minim sehinggahanya mengandalkan pemasaran secara online maupun medsos.

"Untuk menjaga pemasaran kami di kampung batik saat Pandemi kami selalu berinovasi mulai dari motif, harga packing. Untuk menghargai diberi nama pembantunya di kain. Sehingga kalau produk nya paling laku kita bisa kasih reward," kata Gunawan.

Kata Gunawan, pandemi memang berdampak sekali sehingga ada pengrajin batik yang memilih tutup karena takut sama Covid-19, ada juga yang buka untuk bertahan saja.

Baca Juga: Ridwan Kamil Lakukan Kunjungan Keenam sebagai Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19

"Ada yang buka supaya bisa bertahan, ya paling penghasilannya dari hasil pesenan membuat masker tapi omset nya berkurang," ujarnya.

Gunawan mengatakan, untuk mempertahankan usahanya dirinya perlu kreatifitas, harus memiliki inovasi seperti menjual lewat online, packing yang bagus, meski permodalan tergerus.

"Untung nya pemerintah ada relaksasi, perbankan juga. Ini sangat bagus dan membantu kami. Pemkot atau Pemda menjadi bapak nya UMKM," katanya.

Gunawan juga menceritakan, sejarah awal berdirinya destinasi Kampoeng Batik yang berada di jalan Kauman Kota Surakarta. Kata dia, di jalan Kauman sudah turun temurun warga dengan mayoritas pengrajin batik kemudian mengemasnya, sehingga dibentuk menjadi destinasi wisata Kampoeng Batik.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah