Sinyal tempur yang dikirim oleh KRI Nanggala merupakan sinyal bahwa kapal selam dalam kondisi siap dan sudah bisa meluncurkan torpedo ke sasaran latihan.
Disamping itu, Kasal dan Panglima TNI sudah membantah adanya ledakan yang dialami KRI Nanggala. Selebihnya TNI AL akan melakukan investigasi lebih lanjut apabila badan kapal selam berhasil diangkat ke permukaan.
Baca Juga: KRI Nanggala 402 Masuk 7 Daftar Kecelakaan Kapal Selam Dunia dalam kurun waktu 2 Dekade 2000-2021
Pertengahan April lalu, kapal selam itu dilaporkan telah kembali ke pangkalan mereka di Toulon, Prancis
Kapal selam itu telah menyelesaikan misi latihan bersama Angkatan Laut Australia dan Amerika Serikat di sekitar perairan Pasifik.
Menurut laporan Navy News, Captain Delaveau komandan kapal selam Emeraude mengungkapkan, bahwa keberadaannya di Laut China Selatan adalah untuk mengukur kemampuan militer China dan berhasil kembali tanpa terdeteksi.
Kapal selam ini juga sempat mengunjungi Selat Sunda dan bertemu dengan kapal Angkatan Laut RI, sebelum KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali pekan kemarin.
Baca Juga: Wakil Bupati Kabupaten Bandung Dilantik Tanpa Pasangan, Sahrul Gunawan: Minta Doanya
Selain bertemu dengan Angkatan Laut Indonesia, kapal selam ini juga bertemu dengan Angkatan Laut Jepang dalam perjalanannya, seperti dilaporkan Naval News.
Status KRI Nanggala saat ini sudah berubah menjadi tenggelam.