Network
PRIANGANTIMURNEWS - Pasca penangkapan pembawa banner aspirasi di Blitar viral di media sosial.
Selain itu, pembawa banner aspirasi yang merupakan seorang peternak ayam tersebut diringkus polisi.
Aksi penangkapan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap pembawa banner aspirasi mendapatkan reaksi dari pendakwah Gus Miftah.
Melalui akun Instagramnya Gus Miftah merasa pihak Polri tidak memenuhi Polisi masa kini yang digadang Kapolri Sigit yaitu, PRESISI.
Konsep Polisi modern yang digagas Kapolri adalah PRESISI : Prediktif, Responsibilitas, Transparansi berkeadilan.
Konsep yang sangat ideal dan sangat bagus. Namun ada hal yang menurut Gus Miftah tidak sesuai PRESISI.
Baca Juga: Ternyata Begini Manfaat Rendam Kaki di Air Dingin Bagi Kesehatan
"Saya pikir penangkapan pembawa banner aspirasi di Blitar sama sekali tidak mencerminkan Presisi yang diharapkan Kapolri," kata Gus Miftah.
Kemudian terkait pencurian susu oleh seorang ibu-ibu di Blitar. "Saya siap untuk mengganti rugi kepada Toko yang kena pencurian, tolong sampaikan kepada pemilik tokonya, agar proses hukum segera selesai," ucapnya.
Dua poin yang disampaikan Gus Miftah kepada Kapolri diantaranya sebagai berikut :
Baca Juga: Wanita Harus Tahu, Perbedaan Darah Haid Menunjukkan Kondisi Tubuh, Ini Penjelasannya
1. Penangkapan terhadap pembawa poster aspirasi di Blitar saya pikir tidak menggambarkan pelaksanaan PRESISI dengan baik dan benar.
2. Mohon disampaikan kepada toko yang susunya dicuri oleh ibu-ibu di Blitar, saya siap mengganti kerugian nya, dan mohon proses hukumnya bisa dihentikan dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Keadilan bukan hanya perlu dijalankan, tetapi juga dinyatakan dan tampak dijalankan," ucapnya.***
