"Saya Dipaksa mengakui kemenangan sebesar Rp 1 Triliun dari 7 triliun yang berkontribusi. Saya pencapaian tandatangan tetapai saya sama dengan buang Garam di laut," ujarnya.
Baca Juga: Real Madrid Ditahan di Kandang oleh Osasuna yang Keras Kepala
Terkait dengan masalah yang membelit Garuda, Peter sejak Februari 2020 sudah mengatakan satu-satunya jalan adalah mekaku nego dengan para lessor asing uang telah semena-mena memberi kredit pada garuda selama 2012-2016 yang juga ditentang.
"Sejak Feb. 2020 saya sudah katakan satu satunya jalan adalah NEGO dengan para lessor asing yang semena2 memberi kredit pada Garuda selama 2012-2016 yang juga saya tentang," katanya lagi.
Namun apa yang diajukan itu tidak ada yang mendengarkan. Jejak Digitalnya semua ada. Dari situ Petrus mengaku dimusuhi.
Baca Juga: Pemenang Ballon d'Or 2021 Bocor dan Peringkat Terpilih Sudah Ditetapkan, Berikut Daftarnya
Dia pun bulan Februari 2021 minta berhaenti karena tidak ada gunanya lagi di Garuda dan selalu dianggap menghambat dan terlalu keras.
"Direksi Tidak ada yg mau mendengar, DATA JEJAK DIGITALNYA ada pada saya. Disitupun saya dimusuhi. Saya minta berhenti bulan februari 2021 karena saya tidak ada guna sayabdibgaruda dan masih digaji terus dan dianggap selalu menghambat dan terlalu keras," tulisnya.
Namun apa yang disampaikan Peter itu tidak melesat. Sekarang Garuda harus berdampak dari ketololan-kebodohan itu.
Peter pun yakin, tulisan ini juga akan menjadikan dirinya semakin dibenci di kalanga mereka.