Satgas: Lakukan Pengendalian Segera untuk Memperbaiki Indikator Penanganan COVID-19

- 6 Januari 2022, 21:44 WIB
Prof. Wiku Adisasmito sedang menyampaikan laporan terkait penyebaran Covid-19 dan efektivitas PPKM.
Prof. Wiku Adisasmito sedang menyampaikan laporan terkait penyebaran Covid-19 dan efektivitas PPKM. /Pikiran rakyat/

PRIANGANTIMURNEWS- Beberapa indikator penanganan COVID-19 belakangan ini menunjukkan perkembangan kurang baik dan seharusnya menjadi alarm dini.

Satgas Penanganan COVID-19 mencermati adanya tren peningkatan pada 4 indikator yaitu kasus positif, kasus aktif, angka positivity rate keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) isolasi rumah sakit.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan data ini adalah fakta meningkatnya penularan di masyarakat terlebih adanya varian Omicron.

Untuk itu, kewaspadaan bersama harus ditingkatkan dan pengendalian segera mendesak dilakukan. Mengingat kunci keberhasilan pencegahan lonjakan kasus adalah kesigapan penanganan sedini mungkin.

Baca Juga: Pemda Segera Penanganan Dini Mengantisipasi Dampak Nataru dan Ancaman Transmisi Omicron

"Perkembangan ini sudah merupakan alarm dini. Dan sudah sepatutnya kita menetapkan target pengendalian kasus agar tetap terkendali," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19, Kamis 6 Januari 2022 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Untuk lebih jelasnya, Wiku memaparkan perkembangan pada 4 indikator dimaksud. Pertama, tren peningkatan kasus positif dalam 14 hari terakhir.

Meskipun cenderung fluktuatif, namun penambahan kasus harian meningkat hingga 404 per hari. Cukup signifikan dibandingkan data 2 minggu sebelumnya hanya 136 kasus per hari. Bahkan melihat lebih jauh lagi, terakhir penambahan kasus positif diatas 400 per hari terjadi November 2021.

Indikator kedua, tren peningkatan kasus aktif harian yang teramati dalam seminggu terakhir. Perbandingannya, pada minggu lalu jumlah kasus aktif 4.300 kasus. Namun, per 5 Januari 2022 Jumlah kasus aktif naik menjadi 4800.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah