"Tercatat 12 kali letusan dengan amplitudo 11-22 MM dan lama gempa 55-130 detik, kemudian satu kali terjadi awan panas guguran dengan amplitudo 20 MM dan lama gempa 294 detik," katanya.
Gunung Semeru juga mengalami satu kali gempa vulkanik dalam, dengan amplitudo 21 MM dan satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15 MM selama 3.600 detik.
Sejak masih berstatus Siaga sejak 16 Desember 2021, ada beberapa rekomendasi PVMBG yang harus dipatuhi masyarakat.
Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 KM dari puncak gunung.
Selain itu, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Baca Juga: Polisi Sudah Kantongi Identitas Pemilik Aplikasi Binomo, akan Diungkap Pekan Depan
Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 KM dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 KM dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ujarnya. ***