UPDATE: Harga BBM Pertamax naik, DPR Minta Pertalite Jangan Jadi Langka 

- 1 April 2022, 11:12 WIB
Penyaluran dan ketersediaan BBM jenis Pertalite diprediksi aman sampai akhir tahun ini. T
Penyaluran dan ketersediaan BBM jenis Pertalite diprediksi aman sampai akhir tahun ini. T /Tangkapan layar Instagram @pertamina/
PRIANGANTIMURNEWS - Hari ini 1 April 2022 harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax harganya sudah naik menjadi Rp12.500 per liter. 
 
Dampak kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamax saat ini menuai sorotan di kalangan masyarakat, khususnya wakil rakyat. 
 
Seperti diungkapkan Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, pemerintah perlu betul-betul memastikan pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan BBM jenis lainnya. 
 
 
Misal distribusi BBM sejenis Pertalite dapat tersedia dan diakses dengan mudah oleh masyarakat, sehingga tidak terjadi kelangkaan. 
 
"Jangan sampai BBM Pertalite ini menjadi langka atau menimbulkan antrian panjang di SPBU," katanya, Jumat 1 April 2022 dikutip dari Antara. 
 
Dia menjelaskan, tentu hal itu tidak diinginkan terjadi, karena akan menyusahkan masyarakat. 
 
Terlebih, status Pertalite saat ini adalah BBM dalam pengawasan, karena merupakan jenis BBM khusus penugasan Pemerintah kepada Pertamina. 
 
 
Diakuinya, konsekuensi legal dan anggaran, antara BBM umum dan BBM khusus penugasan sangat berbeda.
 
Kalau BBM umum, tata niaganya mendekati seratus persen mengikuti mekanisme pasar. Sementara BBM khusus penugasan.
 
Tata niaganya seratus persen dikendalikan secara penuh oleh Pemerintah, baik harga eceran, kuota, maupun wilayah distribusinya kemana saja. 
 
"Selisih antara harga keekonomian Pertalite dengan harga jualnya akan diganti (disubsidi) oleh Pemerintah melalui skema dana kompensasi kepada Pertamina," jelasnya. 
 
 
Sambung dia, karena Pertamina secara khusus mendapatkan penugasan dari Pemerintah, untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM jenis Pertalite. 
 
Pihaknya meminta kepada BPH Migas dan Pertamina tidak segan-segan, untuk bekerjasama dengan pihak Kepolisian.
 
Dalam upaya pengendalian dan pengawasan distribusi Pertalite ini ke SPBU, hingga digunakan oleh masyarakat. 
 
Maka tidak terjadi penyimpangan oleh oknum yang tidak bertanggung-jawab. Tidak tepat sasaran atau dimanfaatkan oleh oknum yang tidak berhak.
 
 
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memprediksikan penyaluran BBM jenis pertalite akan melebihi kuota 15 persen sampai akhir tahun ini.
 
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menuturkan realisasi penyaluran pertalite tercatat sebanyak 4,25 juta kiloliter hingga Februari 2022. 
 
"Jika diestimasikan melalui normal scenario, maka di akhir 2022 akan terjadi over kuota sebesar 15 persen dari kuota normal," ucapnya. 
 
Pemerintah telah menetapkan kuota pertalite untuk tahun ini sebesar 23,05 juta. Apabila betul terjadi kelebihan kuota sesuai estimasi Kementerian ESDM.
 
Artinya, volume penyaluran pertalite akan mencapai 26,5 juta kiloliter hingga akhir tahun ini. ***
 
 
 
 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah