Politik Menyeret Sutan Sjahrir Mendekam di Penjara

- 4 Juni 2022, 16:21 WIB
Sutan Sjahrir.
Sutan Sjahrir. /Sjahrir Peran Besar Bung Kecil

Baca Juga: Drama 'Why Her?' dan 'Doctor Lawyer' Tayang Perdana, Begini Perolehan Ratingnya

Nah, hanya Sjahrir yang dimasukan ke penjara Cipinang, di daerah Meester Cornelis, Batavia. Namun, dibanding tahanan lain, Sjahrir terbilang beruntung. Sel yang mengurungnya terhitung luas. Di bagian luarnya ada kebun kecil.

Di luar itu, dia mendapatkan kemewahan lain. Dia boleh menerima tamu, membaca dan menulis, dan juga dapat kiriman ransum, salah satunya dari Ibu si Djohan, bahkan boleh memesan dari restoran.

Sayang kemewahan itu hanya berlangsung empat bulan pertama. Setelah itu semuanya tercerabut. Ibu Djon panggilan akrab Djohan Sjahruzah tak lagi mampu mengirim makanan.

Baca Juga: Jelang Turnamen Pra Musim, Mark Hartmann Akan Segera Tiba di Bandung, Ini Profil dan Biodatanya

Kawan yang biasa memasok buku-buku ke dalam penjara juga telah kembali ke Belanda. Semua kontak dengan dunia luar putus.

Praktis tak ada yang bisa dilakukannya. Sehari-hari dia menulis tentang segala hal yang berkecamuk dalam benaknya. Tentang Islam dan fanatisme.

Tentang Salin, pelukis muda yang besar di Belanda, yang diajaknya kembali melihat tanah leluhurnya. Namun, dia kecewa karena seniman muda yang diberi nama samaran Sulaiman itu tidak banyak memahami tanah jajahan.

Hingga akhirnya, hanya pada Mar istrinya yang tinggal di Belanda, dia tak putus berhubungan. Sjahrir sadar, semua itu hanya sementara. Dirinya sadar betul akan dihukum di tempat lain.

Dia berharap hukuman lanjutannya ringan. Paling tidak ke Flores, misalnya. Pada 9 Desember 1934, keputusan itu memang turun. Sebelas bulan berada di Cipinang, dia harus pindah tapi bukan ke Flores, melainkan ke Boven Digul.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x