Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG: Banyak Motif di Balik Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak, di Antaranya...
Jelas bukan tempat yang menyenangkan. Terletak di tengah pulau Papua, kawasan atas Digul ini dihuni banyak nyamuk malaria yang ganasnya minta ampun.
Awal 1935, bersama Hatta, Bondan, dan Burhanuddin, dia pun berangkat ke ujung timur Nusantara itu. Sjahrir diangkat dengan sebuah mobil polisi ke pelabuhan Batavia, untuk menuju rumah baru di Boven Digul.
Sjahrir menganggap perjalanan ini seperti safari wisata, laut dan langit biru yang ditemuinya dalam perjalanan tiga hari tiga malam itu begitu mempesonanya.
Namun, sesampai tujuan, kesulitan langsung mendera. Bagaimanapun, hidup di Cipinang jauh lebih nikmat. Disana dia harus membangun rumahnya sendiri dengan menebang kayu, tanahnya pun tidak subur, sulit ditandur.***