Soekarno, Mochamad Hatta dan Sutan Sjahrir Tiga Serangkai Ahli Waris Revolusi

- 7 Juni 2022, 07:33 WIB
Bung Karno dan Sutan Sjahrir
Bung Karno dan Sutan Sjahrir /

Baca Juga: Transfer Pemain: PSG dan Real Madrid Bersaing untuk Dapatkan Bintang Muda Ligue 1 Berusia 24 Tahun

Sebaliknya, Sjahrir sesekali mengikuti perdebatan di kelompok Soekarno. Pemuda Indonesia dan PNI, kata Soekarno,"Satu kesatuan yang tak terpisahkan,".

Tapi pertalian keduanya sangat sejenak. Pada Juni 1929, Sjahrir meneruskan studi ke Belanda. Di negeri ini ia bertemu Mochamad Hatta, Ketua Perhimpunan Indonesia.

Berkat bimbingan dan dorongan Hatta, Sjahrir masuk Perhimpunan Indonesia. Hatta mendidik Sjahrir, Abdulah Sumur, dan Rusbandi. Enam bulan berselang, Sjahrir menjadi pembicara utama dalam pertemuan organisasi itu. Pada bulan Mei 1930, Sjahrir sudah jadi orang nomor dua di Perhimpunan itu.

Rudolf Mrazek, dalam buku Sjahrir, Politics and Exile ini Indonesia, melukiskan bahwa di antara Sjahrir dan Hatta terdapat kesamaan yang kuat. Lahir dari tanah Minang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Hari ini Selasa, 7 Juni 2022: Kesehatan, Karir, Kehidupan, dan Cinta

Mereka sama-sama menyerap pengalaman dari sistem pendidikan etis kolonial. Mereka juga sama-sama berutang Budi kepada kerabat keluarga yang membantu menyekolahkan hingga ke Belanda.

Itu sebabnya diantara keduanya tumbuh rasa saling pengertian yang kuat."Sjahrir hormat sekali kepada Hatta," ucap Rosihan Anwar, Wartawan senior. Sebaliknya, Hatta sayang pada Sjahrir.

Keduanya juga punya pandangan yang sama. Menurut mereka, klub studi yang didirikan Abdoel Karim Pringgodigdo di Jakarta dan Inoe Perbatasari di Bandung harus mengutamakan pendidikan rakyat.

Gerakan perlawanan setelah Soekarno di tangkap ini menamai dirinya "Golongan Merdeka".

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah