Soekarno, Mochamad Hatta dan Sutan Sjahrir Tiga Serangkai Ahli Waris Revolusi

- 7 Juni 2022, 07:33 WIB
Bung Karno dan Sutan Sjahrir
Bung Karno dan Sutan Sjahrir /

PRIANGANTIMURNEWS- Suasana rapat Pemuda Indonesia di Bandung itu tiba-tiba mencapai suhu tinggi. Soekarno diinterupsi oleh Suwarni. Ketua Putri Indonesia itu protes karena Soekarno terlalu sering mencampur adukan bahasa Indonesia, Belanda, dan Sunda dalam ceramahnya.

Ia juga gerah karena Bung Karno terlalu menggebu membanggakan Partai Nasional Indonesia (PNI), partai yang ia dirikan dan baru seumur jagung."Bung, ini bukan tempat buat propaganda PNI," kata Suwarni ketua.

Soekarno terkejut, ia tidak menyangka akan diperlakukan seperti itu. Dia marah dan balas menyerang Suwarni dalam bahasa Belanda. Melihat kejadian itu, Sutan Sjahrir pimpinan pertemuan langsung mengetukkan palu.

Dia meminta Soekarno tidak bicara melipir kemana-mana. Pemuda 18 tahun itu bahkan minta Soekarno tidak bicara kasar kepada perempuan.

Baca Juga: KASUS SUBANG: Perkara Pembunuhan Ibu dan Anak Ini Belum Terpecahkan, Ada Apa?

Ia mengingatkan Soekarno tidak memakai bahasa Belanda. Sudah jadi ketentuan, bila perhimpunan itu bertemu, penggunaan bahasa Indonesia wajib hukumnya.

Teguran itu manjur. Setahun sebelum Sumpah Pemuda, pemakaian bahasa Indonesia memang digalakkan. Pada masa itu, banyak pemuda yang belepotan berbahasa Indonesia.

Bahasa ini menarik minat karena dinilai bebas dari tradisi feodal. Soekarno, yang usianya lebih tua sembilan tahun dari Sjahrir, menyadari kekeliruannya. Ketua Partai Nasional Indonesia itu pun minta maaf.

Kejadian pada akhir tahun 1927 itu berbekas buat Soekarno. Dia tidak pernah lupa sosok Sjahrir. Ia sering datang ke pertemuan Pemuda Indonesia. 

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x