Soekarno, Mochamad Hatta dan Sutan Sjahrir Tiga Serangkai Ahli Waris Revolusi

- 7 Juni 2022, 07:33 WIB
Bung Karno dan Sutan Sjahrir
Bung Karno dan Sutan Sjahrir /

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari ini Selasa, 7 Juni 2022: Karir, Kehidupan, Cinta, Kesehatan

Hatta menyarankan golongan Merdeka menerbitkan jurnal, yang memiliki misi untuk pendidikan rakyat. Pendidikan kata Sjahrir, harus menjadi tugas utama pemimpin politik.

Keduanya sama-sama ingin berkecimpung dalam pendidikan sepulangnya dari Belanda. Akhir Agustus 1931, golongan merdeka dari berbagai kota melebur menjadi Pendidikan Nasional Indonesia.

Namun keterlibatan mereka dengan Politik Tanah Air menuai kritik. Mahasiswa Indonesia yang dekat dengan partai komunis Belanda menuduh Hatta bertindak di luar ketentuan Perhimpunan.

Dalam pertemuan pada November 1931, Hatta di pecat dari organisasi itu. Sjahrir satu-satunya yang menentang keputusan tersebut. Ia pun meninggalkan perhimpunan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari ini Selasa, 7 Juni 2022: Kehidupan, Cinta, Kesehatan, dan Karir

Keduanya lalu berencana pulang ke Tanah Air. Tapi Hatta harus merampungkan sisa studinya. Akhirnya disepakati, Sjahrir pulang lebih dulu pada November 1931.

Bila sudah rampung, Hatta menyusul ke Indonesia, Sjahrir kembali ke Belanda melanjutkan kuliahnya. Nyatanya, Sjahrir tidak pernah balik lagi ke Belanda.

Keduanya sibuk memimpin Pendidikan Nasional Indonesia. Mereka di tangkap polisi Belanda pada Februari 1935. Sembilan bulan kemudian di buang ke Boven Digul. 

Pada 1936 di kirim ke Banda Naira, dan kembali ke Jawa pada Januari 1942 sebelum Jepang datang. Enam bulan kemudian, Sjahrir dan Hatta bertemu Soekarno yang baru pulang dari pengasingan di Bengkulu.

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah