PRIANGANTIMURNEWS- Pembuangan Soekarno di Ende telah membentuk karakter dan kejiwaannya menjadi lebih matang dan bijaksana.
Ende menjadi kawah candradimuka yang menggembleng kepribadian Soekarno secara lahir batin.
Masyarakat tradisional Ende masih mempercayai bahwa Soekarno memiliki tempat khusus di bawah kawah Tiwy Ata Polo dan Tiwu Nya Muri Koo Faai sebagai tempat bersemedi. Dipercaya, Soekarno pernah turun dan masuk ke kawah hitam tersebut
Satu hal yang menarik adalah berkembang biaknya monyet-monyet itu adalah keturunan dari monyet yang pertama kali dilepas Soekarno disana antara tahun 1934-1938.
Baca Juga: Dapat Bantuan untuk Tambah Dagangan dari Presiden, Rubina: Matur Nuwun, Terima Kasih
Cerita tentang monyet itu ternyata berkaitan dengan tongkat berbentuk monyet. Tongkat tersebut berada di sudut rumah pembuangan Soekarno di Ende, Flores. Dua tongkat milik Soekarno masih tersimpan utuh disana, disalah satu sudut rumah pembuangannya di Ende.
Salah satu tongkat itu di bawa Soekarno saat berjalan-jalan ditengah Kota. Sedangkan, tongkat yang lain selalu ia bawa ketika berjalan-jalan keluar Ende, misalnya berpesiar ke Kelimutu, berenang di sungai Nangaba, dan lokasi-lokasi yang lain yang jauh dari Ende.
Yang untuk melakukannya, ia harus mengajukan izin terlebih dahulu kepada polisi Hindia-Belanda di Ende.
Baca Juga: 'The Roundup' Menjadi Film Korea Yang Paling Banyak Ditonton di Era Pandemi, Ini Buktinya