Network
PRIANGANTIMURNEWS- Pembongkaran makam Brigadir J guna memenuhi permintaan otopsi ulang dari pihak keluarga serta kuasa hukum Brigadir J telah dilakukan
Pihak keluarga serta kuasa hukum Brigadir J meminta Otopsi Ulang karena banyak kejanggalan dibalik peristiwa meninggalnya Brigadir J
Berbagai spekulasi bermunculan setelah peti Jenazah Brigadir J di bahwa ke rumah sakit umum daerah RSUD Sungai Bahar.
Baca Juga: Besok Sudah Masuk Tanggl 1 Muharram 1444 H, Berikut Bacan Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam 2022
Sejak pembongkaran makam sangat banyak drama yang terjadi, terlebih dirasakan oleh ibu Brigadir J Rosti Simanjuntak.
Tentu hasil otopsi ulang Brigadir J adalah hasil yang akan dinantikan oleh banyak orang. Namun, ada kabar buruk perihal hasil Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J.
Bahwa Hasil Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J akan keluar dalam waktu yang lama . Ahli tim dokter forensik gabungan yang dipilih untuk melakukan tugas berat ini.
Baca Juga: Pakar Hukum Pidana: Dengan Meninggalnya Kopda M Maka Perkara Hukumnya Seharusnya Gugur
Para ahli tim dokter forensik di pilih untuk melakukan otopsi ulang dengan prosedur yang sangat ketat karena cukup sulit.
Dikabarkan hasil otopsi akan keluar dalam waktu lama , diperkirakan waktu hingga dua bulan. Namun hal ini terjadi bukan karena tanpa alasan.
Tim yang bertugas melakukan otopsi akan menarik kesimpulan dari penyebab luka serta temuan yang diduga menjadi penyebab kematian Brigadir J.
Baca Juga: Pelatih Madura United Tahu Kelemahan Persib, Fabio Lefundes: 3 Pemain Ini Harus Di Waspadai!
Ketua tim dokter forensik gabungan Ade Firmansyah Sugiarto " Penyebab lamanya pemeriksaan karena ada pemeriksaan yang harus dilakukan." Ujarnya
"Akan diambil sampel jaringan dari tubuh jenazah Brigadir J untuk dites di laboratorium "tuturnya
Sekilas Ade menjelaskan bahwa telah menemukan sejumlah luka di tubuh Brigadir J yang perlu ada konfirmasi lebih lanjut.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Asia U22 2023, Indonesia Akan Bertemu Vietnam!!!
Melihat melalui mikroskop menjadi upaya pemeriksaan yang perlu dilakukan, detail luka yang ditemukan serta akan dicocokkan dengan berbagai hal yang masih dirahasiakan.
Pada proses awal Ade mengatakan pengambilan sampel jaringan dan rangkaian proses berjalan 2-4 Minggu.
Semua sampel akan diperiksa di Jakarta menggunakan fasilitas dari laboratorium patologi anatomi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Proses kedua akan memakan waktu yang serupa memvalidasi hasil pemeriksaan agar saat diberikan ke penyidik jelas.
Baca Juga: Kemnaker Catat Serangan Siber Berdasarkan BSSN
Sehingga untuk total proses yang akan berjalan hingga delapan minggu atau hampir dua bulan, padahal pihak keluarga ingin segera hasil otopsi ulang cepat keluar
Sepertinya keinginan itu tidak akan terlaksana Rosti harus lebih sabar menunggu dengan Upaya ini pasti ada secercah harapan agar Brigadir J mendapatkan keadilan.***
