Selanjutnya adalah pengembangan pangan substitusi impor seperti, ubi kayu, sorgum dan sagu untuk substitusi gandum.
Gula non tebu seperti Stevia, aren, lontar dan lain-lain untuk subsitusi gula tebu, dan domba atau kambing, itik dan ayam lokal untuk subsitusi daging sapi.
Kemudian peningkatan ekspor seperti, sarang burung walet, Porang, Ayam, dan telur.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan dalam menghadapi ancaman krisis pangan semua pihak termasuk pemerintah harus bekerja sama.
"Semua pihak termasuk pemerintah harus bekerja sama hadapi ancaman krisis pangan. Pertanian modern harus diperkuat," ungkap Syahrul Yasin Limpo.
Dia melanjutkan, langkah extra ordinary harus dilakukan. Smart farming. Pemanfaatan inovasi teknologi di era Revolusi Industri 4.0 seperti internet of things, drone, robot contruction dan artifical intelligent.
Dalam unggahan Twitter @kementan, yang dikutip priangantimurnews.com-pikiran-rakyat.com.
Dunia dihadapkan pada ancaman baru, kondisi pangan yang tidak kondusif akibat banyaknya hal yang terjadi saat ini berpotensi menimbulkan krisis pangan dunia. Presiden @jokowi mengatakan Indonesia harus bertindak sekarang agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini Kamis, 11 Agustus 2022, Suasana Hati Anda Kurang Baik Hari Ini