Dunia Dihadapkan Potensi Ancaman Krisis Pangan, Apa Yang Menjadi Penyebabnya?

- 11 Agustus 2022, 08:05 WIB
Mentan, Syahrul Yasin Limpo
Mentan, Syahrul Yasin Limpo /Twitter @Syahrul_YL

PRIANGANTIMURNEWS- Dunia kini dihadapkan potensi ancaman krisis pangan dan penyebabnya diantaranya adalah pandemi Covid-19, perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, perubahan iklim dan geopolitical tension Rusia-Ukraina.

Dunia kini dihadapkan potensi ancaman krisis pangan berdampak pada kelangkaan pangan, keterbatasan supply, harga pangan, pakan, pupuk dan energi melambung, inflasi tinggi dan kekurangan gizi bertambah.

Penyebab dan dampak dari potensi ancaman krisis pangan dunia menjadi sorotan global, tidak terkecuali Indonesia.

Baca Juga: Dokumen Lengkap 17 Parpol Dapat Didaftar Sebagai Calon Peserta Pemilu 2024

Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini Indonesia harus bertindak sekarang agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang.

"Saat ini dunia tengah dihantui oleh ancaman krisis pangan hingga krisis energi. Selain itu, ada pula ancaman inflasi yang menjadi momok semua negara, tak terkecuali Indonesia. Oleh sebab itu, kita semuanya betul-betul harus siapkan diri," ungkap Presiden Jokowi.

Sedangkan strategi Pertanian Indonesia hadapi krisis pangan global, yaitu meningkatkan kapasitas produksi pangan dalam negeri.

Baca Juga: Melihat Sisi Positif dari Setan Agar Keimanan Orang Muslim Menjadi Tambah Kuat

Hal tersebut diantaranya untuk komoditas pengendali inflasi seperti cabai dan bawang merah, komoditas impor gula tebu, kedelai dan daging sapi.

Selanjutnya adalah pengembangan pangan substitusi impor seperti, ubi kayu, sorgum dan sagu untuk substitusi gandum.

Gula non tebu seperti Stevia, aren, lontar dan lain-lain untuk subsitusi gula tebu, dan domba atau kambing, itik dan ayam lokal untuk subsitusi daging sapi.

Kemudian peningkatan ekspor seperti, sarang burung walet, Porang, Ayam, dan telur.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan dalam menghadapi ancaman krisis pangan semua pihak termasuk pemerintah harus bekerja sama.

Baca Juga: Jadwal Sholat Hari Kamis 11 Agustus 2022 untuk Kab. Bandung dan Sekitarnya. Waktu Sholat Duha Lebih Awal

"Semua pihak termasuk pemerintah harus bekerja sama hadapi ancaman krisis pangan. Pertanian modern harus diperkuat," ungkap Syahrul Yasin Limpo.

Dia melanjutkan, langkah extra ordinary harus dilakukan. Smart farming. Pemanfaatan inovasi teknologi di era Revolusi Industri 4.0 seperti internet of things, drone, robot contruction dan artifical intelligent.

Dalam unggahan Twitter @kementan, yang dikutip priangantimurnews.com-pikiran-rakyat.com.

Dunia dihadapkan pada ancaman baru, kondisi pangan yang tidak kondusif akibat banyaknya hal yang terjadi saat ini berpotensi menimbulkan krisis pangan dunia. Presiden @jokowi mengatakan Indonesia harus bertindak sekarang agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini Kamis, 11 Agustus 2022, Suasana Hati Anda Kurang Baik Hari Ini

Artinya semua bisa mengerahkan upayanya untuk mengantisipasi dan menangani krisis pangan. Nah apa saja yang dapat dilakukan agar kita siap menghadapi tantangan ini ?

Namun untuk tingkat pertumbuhan ekonomi year on year pada bulan ini 5,44 persen dan Indonesia mengalahkan negara-negara lain.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyampaikan kabar gembira, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia year on year dan pada bulan ini 5,44 persen mengalahkan negara lain.

Mendag Zulkifli Hasan melanjutkan Pertumbuhan ekonomi Indonesia year on year dan pada bulan ini 5,44 persen mengalahkan Tiongkok, Singapura, Amerika dan negara lainnya.

Dengan Pertumbuhan ekonomi Indonesia year on year dan pada bulan ini 5,44 persen mengalahkan Tiongkok, Singapura, Amerika dan negara lainnya. Mendag Zulkifli Hasan mengajak masyarakat untuk bersyukur.

"Kabar gembira, dan kita harus bersyukur, Pertumbuhan ekonomi Indonesia year on year dan pada bulan ini 5,44 persen mengalahkan Tiongkok, Singapura, Amerika dan negara lainnya," ungkap Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pabrik Minyak Goreng di Sumatera Barat.

Pada kesempatan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga mengatakan bahwa para pengusaha minyak goreng harus di dukung tetapi rakyat juga harus di bela.

Maksud dari Mendag Zulkifli Hasan, pengusaha minyak goreng harus di dukung tetapi rakyat juga harus di bela yaitu harus adil untuk semuanya karena minyak sawit harus ditindaklanjuti dengan hati-hati.

Baca Juga: Jadwal Sholat Hari Kamis 11 Agustus 2022 untuk Kab. Tasikmalaya dan Sekitarnya Waktu Terbit dan Sholat Duha L

Dengan demikian, terkait pengusaha minyak goreng harus di dukung tetapi rakyat juga harus di bela. Mendag Zulkifli Hasan langsung terjun langsung ke lapangan kendala yang dihadapi produsen.

Memang, Mendag Zulkifli Hasan, pasca dilantik oleh Presiden Jokowi terus melakukan Sidak ke pasar-pasar dan bertemu para petani Sawit juga para pengusaha minyak.

Sampai, Mendag Zulkifli Hasan, melihat langsung ke pabrik pembuatan minyak goreng, dan saat ini harga bahan pokok khususnya minyak sudah mengalami penurunan.

Dalam kesempatan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga mengunjungi salah satu perusahan minyak goreng di Sumatera Barat.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x