Supardjo menulis dokumen itu sekitar 1966 saat dia masih dalam persembunyian, dia pun akhirnya ditangkap pada 12 Januari 1967.
Namun, sayangnya dokumen tersebut terabaikan bertahun-tahun, padahal jenderal A.H Nasution memuat kutipan dari dokumen Supardjo dalam otobiografinya.
Walaupun begitu, Nasution tidak berkomentar apapun mengenai dokumen Supardjo.
Baca Juga: Pecah Tangis Inul Daratista Mengetahui Lesti Jadi Korban KDRT Rizky Billar
Pengabaian dokumen tersebut sangat disayangkan oleh John Roosa karena dokumen itu adalah sumber utama informasi terbanyak mengenai G30S yang ditulis orang terdekat para pelaku inti selama Gerakan berlangsung.
Menurut John Roosa dimaksudkan untuk ditunjukkan kepada orang-orang yang berhubungan dengan G30S supaya belajar dari kesalahan yang telah mereka lakukan.
Sebagai dokumen internal, dokumen itu lebih bisa diandalkan daripada kesaksian-kesaksian para pelaku yang diberikan di depan interogator dan mahkamah militer.
Keaslian dokumen Supardjo sendiri dikonfirmasi oleh wakil komandan G30S sekaligus seorang Letkol Angkatan Udara, Heru Atmodjo.
Baca Juga: Pemerintah Kota Tasikmalaya Kembali Meriahkan Hari Jadi dan HUT ke 22
Heru bahkan pernah diberi salinannya oleh Supardjo yang berjudul Beberapa pendapat yang mempengaruhi gejala G30S dipandang dari sudut militer.