Stok Pangan Menipis! Menjelang Ramadhan, Indonesia akan Impor Beras

- 20 Februari 2023, 07:29 WIB
Data Statistik Prognosa Neraca Pangan Indonesia tahun 2023.
Data Statistik Prognosa Neraca Pangan Indonesia tahun 2023. /Dataindonesia.id/


PRIANGANTIMURNEWS - Stok pangan menipis menjelang bulan suci Ramadhan, dan Indonesia akan impor beras untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya.

Stok pangan menipis tersebut ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo terkait kebijakan impor beras yang masih akan tetap dilaksanakan.

Menjelang ramadhan, kondisi tersebut diambil atas dasar pertimbangan dari stok persediaan beras nasional yang semakin hari, semakin menipis.

Baca Juga: Inilah Hal Yang Paling Romantis Jesse Choi Lakukan Kepada Maudy Ayunda

Mengacu pada penyediaan data statistik oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menyampaikan bahwa sebenarnya stok ketersediaan masih surplus.

Dalam rinciannya, Indonesia memiliki stok awal tahun 2023 sebesar 4.922.934 ton.

Dalam total ketersediaan beras yang dikembangkan bisa mencapai 36,84 juta ton sementara total kebutuhan masyarakat akan beras sebesar 30,97 juta ton.

Surplus yang didapatkan di akhir tahun 2023 adalah 5,87 juta ton, sebenarnya lebih besar dari stok awal tahun 2023 yang capai 4,92 juta ton.

Baca Juga: Menegangkan! Aksi Damkar Turunkan Ular Sanca 3 Meter dari Atas Tower Pemacar Wifi

Namun sebagai estimasi, pemerintah akan melakukan impor sebanyak 433.317 ton di tahun ini dan menjelang ramadhan.

Sehingga angka stok yang coba diproyeksikan oleh pemerintah di akhir tahun adalah 6,3 juta ton beras nasional.  

Presiden Jokowi menyampaikan laporannya terkait beras saat mengunjungi pasar Tradisional Wonokromo Surabaya pada Sabtu, 18 Februari 2023.

"Stok minimal 1,2 juta ton, tapi kemarin sudah capai level 600.000 ton, mau tak mau harus impor," ujar Jokowi.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Banda Aceh Senin 20 Februari 2023 serta Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Walau daerah terebut adalah pusat lumbung padi atau pangan, tetap harus impor melihat grafik kebutuhan masing-masing daerah terhadap stok.

"Ya, kalau stok menipis maka harga beras naik. Jadi tetap harus impor. Kecuali kalau stok melimpah dan permintaan sama, maka harga tentu turun" lanjutnya.

Jokowi juga menyampaikan bahwa sampai saat ini stok beras di warung masih cukup melimpah, dan masih normal.

Operasi Bulog pun sudah mulai dilakukan walau belum merata ke setiap daerah, namun tetap akan mengalami kenaikan menjelang hari raya Idul FItri.

Baca Juga: Jadwal sholat Yogyakarta Senin 20 Februari 2023 serta Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Selain beras, beberapa komoditas lain pun dilakukan impor karena ketersediaan stok yang menipis. Seperti kedelai, gula konsumsi, daging lembu dan bahkan bawang putih.

Untuk Kedelai stok awal tahun 2023 berjumlah 162 ribu ton, kebutuhan masyarakat akan kedelai diperkirakan capai 2,77 juta ton.

Itu berarti pemerintah akan melakukan impor sebanyak 2,56 juta ton di tahun ini. Jelas berbeda dengan beras yang masih surplus.

Sementara untuk bawang putih stok awal tahun capai 143.621 ton, kebutuhan masyarakat akan bawang putih diperkirakan capai 651.895 ton.

Baca Juga: Helikopter Milik Polri Berpenumpang 8 Orang Mendarat Darurat Kapolda Jambi dan Direskrimsus Terluka

Itu berarti pemerintah akan melakukan impor sebanyak 588.689 ton di tahun ini. Gula konsumsi stok awal tahun capai 1,11 juta ton, kebutuhan masyarakat akan gula konsumsi diperkirakan capai 3,4 juta ton.

Rencananya pemerintah akan melakukan impor sebanyak 911 ribu ton di tahun ini.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: badanpangan.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x