"Jika kita jabarkan secara umum, pendanaan IKN itu bersumber dari tiga pihak, pertama dari APBN, kedua pemanfaatan dan atau pemindahtanganan Barang Milik Negara (BUMN), serta investasi swasta," kata Ketua Bangar Said Senin 25 Desember 2023.
Said menjelaskan, menurut catatan yang dimiliki nya, sumber pendanaan Ibu Kota Negara sejauh ini masih berasal dari APBN.
Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk IKN dimulai pada tahun 2022 sebesar Rp 5,5 triliun.
Kemudian di tahun 2023 dianggarkan Rp 29,3 triliun dan APBN tahun 2024 rencana alokasi sebesar Rp 40,6 triliun.
"Jadi sampai tahun 2024 nanti penggunaan APBN direncanakan Rp75,4 triliun," Said yang merupakan politisi dari PDIP.
Oleh karena itu, jika sumber dana pembangunan Nusantara ditargetkan kepada tiga pihak, maka indikasinya APBN sebesar Rp 90,4 triliun.
Baca Juga: China Minta APBN Jamin Utang Proyek Kereta Cepat, Ketua DPD RI Menolak
Sedangkan badan usaha yang swasta sebesar Rp 123,2 triliun, dan badan usaha yang BUMN mencapai Rp 252,5 triliun.
"Hingga tahun depan alokasi anggaran melalui APBN sudah mencapai 16,1 persen, hampir mencapai 20 persen sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Mas Gibran, yang menargetkan penggunaan APBN maksimal 20 persen saja untuk anggaran IKN," papar dia.