LPI Rahmatullah BRP Tasikmalaya Adakan Ziarah ke Pamijahan dalam Rangka Khataman Al Qur'an

12 Maret 2023, 13:17 WIB
Santri LPI Rahmatullah Bumi Resik Panglayungan ketika ziarah ke makam Syekh Abdul Muhyi di Pamijahan/Ade Advian Achmad/pritimnews/PRMN. /

PRIANGANTIMURNEWS- Perkembangan Islam di Indonesia khususnya di Jawa Barat bagian Selatan tidak bisa dipisahkan dengan jasa dari seorang Ulama Besar yakni Syekh Abdul Muhyi.

Untuk lebih mengenal peninggalan Ulama Besar tersebut santri dan santriyah LPI Rahmatullah Bumi Resik Panglayungan Kota Tasikmalaya mengadakan ziarah ke makam Syekh Abdul Muhyi dalam rangka Khataman Al Qur'an pada Sabtu, 11 Maret 2023.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin tiap tahun yang dilaksanakan oleh LPI Rahmatullah khususnya untuk santri kelas VI dan sebagai ajang 'sosonoan' karena sebentar lagi para santri akan lulus dan akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Baca Juga: AC Milan vs Salernitana di Serie A: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Keberangkatan rombongan  santri dan santriyah LPI Rahmatullah disamping didampingi oleh Kepala Sekolah LPI Rahmatullah H. Haerusalik, S.Pdi, guru pembimbing yakni Hj. Yani Rohayani, Yanti Affandi, Susan Susanti, Noor Hapni Noviany, Nia Kurniasih dan Dzikri Zyaulhaq, keberangkatan mereka juga didampingi oleh para orang tua santri.

Di Lokasi Ziarah yakni makan Syekh Abdul Muhyi, para santri diperkenalkan dengan peninggalan Ulama Besar ini. Salah satunya adalah sebuah Gua yang sekarang dikenal dengan nama Gua Pamijahan atau Gua Safarwadi.

Gua ini terletak di kaki Gunung Mujarod. Gua ini merupakan warisan dari Syekh Abdul Qodir Jailani yang hidup kurang lebih 200 tahun sebelum Syekh Abdul Muhyi.

Baca Juga: Feyenoord vs Volendam di Eredivisie: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Gua ini ini merupakan tempat  Syekh Abdul Qodir Jailani menerima ijazah ilmu agama dari guru Beliau yakni Imam Sanusi.

Syekh Abdul Muhyi beserta santri-santrinya bermukim di sekitar Gua. Disamping mengajarkan santri-santrinya ilmu agama Beliau juga menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

Di dalam Gua Pamijahan tersebut dibagian atas dinding gua terdapat lekukan-lekukan yang menyerupai bentuk peci haji. Diyakini, jika ada yang pas saat posisi berdiri, Insya Allah akan bisa naik haji.

Baca Juga: Sporting vs Boavista di Liga Primeira: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Di dalam gua ini juga terdapat lubang mirip mulut gua yang diyakini menjadi jalan tembus menuju Cirebon, Banten sampai Makkah.

Syekh Abdul Muhyi lahir pada tahun 1650 di Mataram. Tempat kelahiran Beliau sebagian ada yang menyebut Mataram di NTT ada juga yang menyebut Mataram Kerajaan Islam.

Ayahanda Syekh Abdul Muhyi yakni Sembah Lebe Wartakusuma seorang bangsawan Sunda keturunan Raja Galuh Pajajaran yang pada masa itu merupakan bagian dari Kerajaan Mataram.

Baca Juga: Villarreal vs Real Betis di La Liga: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Sementara Ibunda Beliau adalah Raden Ajeng Tangan Ziah keturunan bangsawan Mataram yang berjalur sampai ke Syekh Ainul Yakin atau Sunan Giri 1.

Jasa besar Syekh Abdul Muhyi dalam penyebaran Islam khususnya di Jawa Barat sejatinya terus di edukasi kepada generasi muda. Hal ini sangat penting dalam menanamkan kecintaan mereka kepada agamanya.

Pengenalan peninggalan Syekh Abdul Muhyi dengan melakukan ziarah ke makam Beliau agar generasi muda tidak 'pareumeun obor' terhadap jasa dari Ulama Besar ini.

LPI Rahmatullah Bumi Resik Panglayungan telah melakukan hal itu dengan mengadakan agenda rutin tiap tahun sekaligus Khotaman Al Qur'an para santrinya dengan berziarah ke makam Syeh Abdul Muhyi di Pamijahan Kabupaten Tasikmalaya.***

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler