Kelanjutan Pilkades Tak Jelas, Begini Keluh Kesah Warga Cibodas Kabupaten Garut

- 9 Juni 2021, 17:27 WIB
Pilkades di Desa Cibodas tidak ada kejelasan.
Pilkades di Desa Cibodas tidak ada kejelasan. /PRIATIM PRMN/ALI RUHIYAT/

PRIANGANTIMURNEWS- Polemik Pemilihan Kepala Desa di Cibodas Kabupaten Garut belum menemukan titik terang, pasalnya hingga datangnya hari yang ditunggu masyarakat, yakni selasa, 08 Juni 2021 Pilakdes Cibodas justru batal digelar.

Kekisruhan terjadi berawal dari adanya pemalsuan Berita Acara yang menyebabkan Pemilihan Kepala Desa di Cibodas tak berjalan.

Pada tanggal 7 Juni 2021 kemarin, beberapa calon melakukan audiensi bersama Bupati Garut di Gedung Pendopo.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Masal di Sport Center Kelapa Dua

Dari hasil audiensi tersebut, Pak Bupati mengisyaratkan bahwa Pemilihan Kepala Desa Cibodas akan tetap bisa digelar jika berkas palsu yang dimaksudkan bisa dibuktikan.

Setelah melakukan audiensi, sekitar pukul 13.30 para calon menggelar pertemuan di Desa dengan agenda membongkar semua berkas yang ada selama proses terkait Pemilihan Kepala Desa, dan benar saja terbukti ada Berita Acara yang di palsukan yang pada akhirnya menghambat tahapan Pemilihan Kepala Desa Cibodas.

Hingga tanggal 08 Juni 2021 pukul 04.00 para calon yang rela menunggu kepastian terkait Pemilihan Kepala Desa Cibodas masih belum mendapat kepastian dari Bapak Bupati Garut.

Sandi, salah satu masyarakat desa Cibodas menyayangkan atas gagalnya Pilkades Cibodas di gelar.

Baca Juga: Larissa Chou Tak Hadiri Sidang kedua Perceraian dengan Alvin Faiz, Ini Alasannya

"Saya jauh-jauh dari Maroko, Cibalong. Tanggal 7 Juni 202. Saya berangkat dari sana pakai motor demi memberikan hak suara saya di keesokan harinya, namun sesampainya di rumah saya mendapat kabar dari kerabat bahwa belum ada kepastian akan digelar, bahkan surat panggilan saja tidak ada," tutur Sandi.

Sandi yang harus berangkat dari Kecamatan Cibalong menyayangkan dari pihak Desa Cibodas atau pemangku kebijakan setempat tak mensosialisasikan bahwa Pilkades batal di gelar.

"Saya jauh-jauh dari Maroko meninggalkan istri yang sedang mengandung 9 bulan, demi teraspirasikannya hak suara saya. Namun ketika sesampainya di Cikajang dan lalu mengetahui bahwa Pilkades batal digelar bagi saya ini kemunduran demokrasi.

Baca Juga: Real Madrid tengah Mengejar Gelandang Muda Brazil yang Kini Bermain di Ligue 1 bersama Lyon

Desa yang harusnya menjadi lingkup terkecil untuk menunaikan amanah Demokrasi tidak sejalan dengan mereka yang katanya Aparatur Desa/Pelayan Masyarakat," lanjut Sandi.

Sandi juga berharap, ada pemberitahuan yang rinci terkait batalnya pilkades di Desa Cibodas kepada Masyarakat.

Menurutnya, sudah menjadi tugas dasar Pemangku Kebijakan di Desa untuk menginformasikannya kepada masyarakat, agar bola liar batalnya Pilkades di Desa Cibodas tidak menjadi isu yang kurang mengesankan di lingkungan Desa Cibodas.***

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah