Wanita Pembuang Bayi S, Sengaja Membuang Anaknya Karena Malu hasil hubungan gelap

- 16 Agustus 2021, 19:11 WIB
Petugas Satreskrim Polres Garut sedang melakukan rekonstruksi kasus pembuangan bayi yang dilakukan S
Petugas Satreskrim Polres Garut sedang melakukan rekonstruksi kasus pembuangan bayi yang dilakukan S /Pikiran Rakyat/Aep Hendy

PRIANGANTIMURNEWS - Seganas-ganasnya harimau tak akan tega memakan anaknya sendiri. Ini seorang ibu tega membunuh anak kandungnya sendiri.

Begitu yang dilakukan oleh S (28) seorang ibu rumah tangga warga Cikajang Garut. Setelah melahirkan, bayi tak berdosa itu dibungkus keresek lalu dibiarkan kedinginan di luar rumah.

Pagi harinya S lantas mengambil bayi yang sudah meninggal tersebut lalu dikuburkan sendirian di kebun salah seorang warga tak jauh dari rumanya.

Baca Juga: Resmi Dibuka, Kartu Pra Kerja Gelombang ke 18 Sudah Bisa Daftar Hari Ini, Berikut Caranya

Perilaku biadab warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang ini terungkap pada rekontruksi kasus penemuan bayi yang potongan tubuhnya ditemukan dimakan anjing.

"Hari ini kita gelar rekontruksi atas kasus penemuan bayi yang potongan tubuhnya ditemukan sedang dimakan seekor anjing. Ada 20 adegan yang diperankan pelaku dalam rekontruksi ini," ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi seusai kegiatan rekontruksi Senin 16 Agustus 2021 seperti dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat.

Dikatakan Dede, saat dilahirkan dan dimasukan ke dalam kantong kresek kemudian disimpan di luar rumah, diperkirakan kondisi bayi masih hidup. Namun karena dibiarkan kedinginan di luar rumah, bayi itupun akhirnya meninggal.

Dalam rekontruksi, tutur Dede, pelaku juga memperagakan saat ia melahirkan bayinya di dalam WC. Karena malu akibat bayi tersebut lahir dari hasil hubungan gelap dengan kekasihnya. Janda ini pun memutuskan untuk tak merawat bayinya, tapi malah berencana membuangnya.

Baca Juga: Pedoman Hubungan Kerja Dimasa Pandemi, Perusahaan Tetap Dituntut Bayar Upah

Bayi malang itu pun akhirnya dikubur S di sebuah kebun warga. Namun karena menggali kurang dalam, maka baunya tercium keluar dan terendus seekor anjing.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah