Santri Harus Jadi Garda Terdepan, KH Fadil: 11 Santri yang Meninggal Syuhada

- 22 Oktober 2021, 20:02 WIB
Peluncuran logo Hari Santri 2021.
Peluncuran logo Hari Santri 2021. /Kemenag.go.id/

PRIANGANTIMURNEWS - Para santri menjadi garda terdepan dalam memerangi pandemi Covid-19. Selama ini santri memiliki kontribusi sangat besar dalam upaya memerangi Covid-19.

Demikian disampaikan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya saat memperingati Hari Santri Nasional 2021.

Bupati juga juga berpesan kepada seluruh santri di Ciamis tetap semangat. Disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menjadi garda terdepan.

Baca Juga: Peringkat Kekuatan Ballon d'Or: Oktober 2021

“Saya berpesan kepada seluruh santri di Ciamis tetap semangat. Disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta menjadi garda terdepan dalam pandemi Covid-19," ujar Herdiat.


Sementara itu Ketua Forum Pondok Pesantren KH Fadil Yani Ainusyamsi berharap suasan berkabung meninggalnya 11 santri MTS Harapan Baru CIjantung saat susur sungai jangan berkepanjangan.

Sebab santri harus tetap bersemangat menjadi penggerak umat dan masyarakat dalam hal positif serta berbuat baik selamanya.

Baca Juga: Pangdam XVII Cenderawasih Dampingi Kunjungan Kerja Panglima TNI dan Kapolri di Mimika

“Sebenarnya masalah kelabu atau tidak, sehari-hari tetap melaksanakan kewajiban sebagai insan santri. Perkara ada musibah, kami semua ikut prihatin. Semoga semua almarhum dan almarhumah menjadi syuhada,” kata KH Fadil Yani Ainusyamsi usai mengikuti upacara Hari Santri Tahun 2021, di Halaman Pendopo Kabupaten Ciamis, Jumat 22 Oktober 2021.

Dia mengatakan, santri yang meninggal dalam keadaan tholabul ilmi atas sedang menuntut ilmu.

Mereka menjadi syuhada. “Mereka (santri) meninggal ketika sedang tholabul ilmi (menimba ilmu), Isya Allah meninggal syahid,” tuturnya.

Baca Juga: SAH! Akhirnya, Vincent Verhaag dan Jessica Iskandar Resmi Menikah

Kang Icep, panggilan akrab KH Fadil Yani Ainusyamsi berharap agar lebih baik semua berdoa untuk almarhum dan orang tuanya, agar diberi ketabahan dan kesabaran.

Selain itu seluruh pimpinan pesantren yang mendapat musibah tetap diberi kekuatan dan ketabahan yang kokoh.

“Demikian pula, santri jangan terlampau lama berkabung atau dalam duka. Apa pun kejadian ini karena sudah menjadi kehendak Allah SWT, santri harus tetap bergerak maju dengan inovasi-inovasinya untuk membangun negeri,” tambahnya.

Baca Juga: Siap-Siap, Inilah Rencana Proyek Perombakan Newcastle United di Bawah Bos Baru

Dia juga berharap agar semua pihak mengambil hikmah atas kejadian yang menimpa santri.

Semuanya mengandung hikmah, sebab tidak ada kebahagiaan lestari maupun kesulitan abadi.Karena, semua yang terjadi itu berjalan sesuai dengan kodarnya Allah SWT.

“Meski satu pun santri wafat, kita ikut merasakan kesedihan, sehingga ikut mendoakan dan saling menguatkan. Kejadian ini merupakan pelajaran sangat berharga bagi semua, terutama pimpinan pondk pesantren,” tutur Ang Icep.

Lebih lanjut KH Fadil yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam berharap agar dalam kasus ini tidak saling menyalahkan. Sebaliknya, harus saling mendoakan, sebab segala sesuatunya telah terjadi.

Baca Juga: JADWAL SIM Keliling Bandung Sabtu 23 Oktober 2021, Ini Syarat-syaratnya

“Jangan saling menyalahkan, tetapi saling mendoakan. Kita mendoakan keluarga korban supaya diberi ketabahan dan kesabaran," katanya.

Mereka tentunya merasa kehilangan. Apalagi ini jelas tengah tholabul ilmi, sudah dilindungi malaikat. "Saat ini sedih, akan tetapi di alam sana nanti Allah SWT memberi kebahagiaan tak terkira bagi almarhum,” tuturnya.***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x