Geng Motor Resahkan Warga Tasikmalaya, Ketua GMNU Farid: Lakukan Program Magrib Mengaji

- 14 Februari 2022, 15:49 WIB
Ketua GMNU Kota Tasikmalaya  M Farid berharap kepada pemerintah, aparat masyarakat bersatu menangani geng motor yang semakin nekat. Dia juga mengusulkan untuk menggalakkan program mangrib mengaji
Ketua GMNU Kota Tasikmalaya M Farid berharap kepada pemerintah, aparat masyarakat bersatu menangani geng motor yang semakin nekat. Dia juga mengusulkan untuk menggalakkan program mangrib mengaji /Edi Mulyana/PrianganTimurNews
 
PRIANGANTIMURNEWS - Belakangan ini masyarakat Tasikmalaya diresahkan oleh aksi Geng motor yang makin beringas. Mereka tak segan melakukan tindak anarkis.
 
Beberapa waktu lalu kawanan geng motor yang berhenti di depan rumah warga menggeber-geberkan knalpot bising.
 
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Letjen Mashudi, tepatnya di Rahayu, Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari Tasikmalaya.
 
 
Geng motor yang berulah sambil bawa samurai itu terekam jelas CCTV yang dipasang di rumah milik salah satu warga.
 
Dalam video CCTV tersebut, kawanan geng motor membawa 6 motor sambil berboncengan. Mereka berhenti di salah satu rumah warga, sambil menggeber-geberkan suara motor yang bising.
 
Bahkan satu orang anggota geng motor ada yang membawa senjata jenis samurai, yang ia pegang pada tangan kanannya.
 
 
Kejadian geng motor berulah tersebut pun sering terjadi, bahkan beberapa pekan lalu sempat merusak kaca spion mobil.
 
Menanggapi aksi yang dilakukan berandal motor Ketua Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Kota Tasikmalaya, M. Farid, S.IP, persoalan geng motor bukan persoalan kenakalan remaja biasa. Akan tetapi ini menjadi persoalan serius dan luar biasa.
 
Sudah banyak  aksi berandalan jalanan tersebut yang melanggar hukum pidana, seperti melanggar UU darurat dengan membawa senjata, 
 
"Merusak dan bahkan tidak segan segan melukai orang. Ulah mereka pun menimbulkan rasa tidak aman dan tidak nyaman bagi warga Kota Tasikmalaya dalam beraktivitas." ujar Farid.
 
 
Atas hal tersebut seluruh elemen yang ada baik pemerintah (eksekutif, legislatif dan yudikatif) dan seluruh unsur masyarakat harus bahu membahu untuk mengatasi aksi berandalan motor tersebut.
 
 
Pemerintah baik eksekutif maupun legislatif lebih memperajam kembali regulasi yang sudah dibuat seperti, perda tata nilai harus dijalankan dengan baik.
 
Untuk meminimalisir tindakan tersebut bisa melakukan program magrib mengaji, konsisten dan kontinyu, karena kebanyakan para pelaku geng motir adalah usia anak sekolah.
 
 
"Kalau magrib mengaji dijalankan secara kontinyu habis magrib mereka ada di mesjid dan diberikan edukasi." ujar Farid.
 
Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Pendidikan melakukan komunikasi yang intensif dengan pihak kepolisian terkait dengan suport data para pelajar yang terjaring operasi/razia ataupun hasil penangkapan.
 
"Untuk data di dinas itu sendiri dan lebih membina, mendampingi dan mengarahkan para pelajar yang terjaring. Akan tetapi lebih safety agar tidak dikucilkan atau bahan bulian dilingkungan sekolah."ujarnya.
 
 
Aparatur penegak hukum dalam hal ini pihak kepolisian dan TNI lebih memaksimalkan fungsi Babinmas dan Babinsa untuk mengajak masyarakat melakukan siskamling di lingkungan masing masing serta memberikan edukasi terhadap masyarakat yang melakukan siskamling.
 
"Terkait penangan/tindakan ketika mendapati para geng motor agar tidak terjadi tindakan main hakim sendiri sehingga tidak terjaditindakan menyelesaikan masalah dengan masalah."ujarnya.
 
Para Babinmas dan Babinsa turun ke masyarakat tidak sekedar selfi bersama dan selesai tugas. Tapi harus melakukan bimbingan.
 
 
Masyarakat umum lebih peka dan lebih peduli lingkungannya masing-masing, dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat.
 
Lebih memperhatikan kalangan  pemuda dan pelajar di lingkungan dengan cara mengajak mereka untuk terlibat dalam kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial di lingkungan. 
 
"Mengajak orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya dalam beraktifitas seperti keluar malam jangan diberi ijin kecuali mengikuti kegiatan yang positif."ujarnya.
 
Memperhatikan kendaraan yang dipakai seperti knalpot bising, motor tanpa nopol dan modifikasi, karena sebagian besar pelaku geng motor memakai kendaraan seperti itu.
 
 
"Mari kita jaga kota kita dengan memulai memperhatikan lingkungan dimana kita tinggal dan dimana kita beraktivitas, pelaku geng motor ini rata-rata usia muda/belia yang harus kita luruskan dan kita bina sebagai harapan hidup ke depan, merka adalah aset bangsa yang harus kita bina bersama." ujar M. Farid.***
 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x