Tanggapan Mahfud MD Terkait Tragedi Pertandingan Arema vs Persebaya

- 2 Oktober 2022, 10:24 WIB
Mahfud MD.
Mahfud MD. /Instagram @mohmahfudmd

PRIANGANTIMURNEWS - Tidak terlepas siapa yang salah dan siapa yang memulai pada insiden pertandingan sepak bola Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur.

Yang jelas insiden akibat dari pertandingan sepak bola antara Arema VS Persebaya sudah terjadi dan mengakibatkan ratusan suporter meninggal dunia.

Soal dari akibat insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan siapa yang salah dan yang benar sulit untuk diukur, hanya Allah yang dapat memutuskan kebenarannya.

Baca Juga: Mengerikan!! Kronologi Detik-detik Kericuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, Arema vs Surabaya

"TERKAIT KERUSUHAN PASCA PERTANDINGAN SEPAKBOLA DI KANJURUHAN MALANG:."dikutip PRIANGANTIMURNEWS.pikiran-rakyat.com dari Instagram @mohmahfudmd Minggu 2 Oktober 2022.

Mahfud MD menyebut, saya sudah dapat informasi dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sudah berkordinasi dengan Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta.

Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dgn baik.

Baca Juga: Viral di TikTok! Inilah Lirik Lagu Bebaskan Diriku: Ini Pasanganmu Bukan Musuhmu, Mewakili Hati Lesti Kejora?

Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan.

Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban.

Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.

Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000.

Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Dibekukan, Timnas Dilarang Tampil Selama 5 Tahun! Inilah Sanksi yang Diberilkan Oleh FIFA

Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dengan Arema.

Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton.

Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.

Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter.

Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.

Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @mohmahfudmd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x